Kini Ada Bak Sampah Braille Bersuara Temuan Mahasiswa Yogya

Kini Ada Bak Sampah Braille Bersuara Temuan Mahasiswa Yogya

Usman Hadi - detikNews
Senin, 30 Apr 2018 12:05 WIB
Bak sampah braille (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Bantul - Kalangan tuna netra kini semakin dimudahkan saat ingin membuang sampah. Sekarang ada bak sampah braille dan bersuara yang memudahkan mereka. Kini, tempat sampah temuan seorang mahasiswa di Yogyakarta tersebut diterapkan di SLBN 1 Bantul.

Tempat sampah braille dan bersuara tersebut adalah temuan Rizki Kurniawan Saputra (21 tahun), mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Temuannya ini adalah hasil penelitian skripsinya setahun terakhir ini.

"Cara kerjanya di bagian atas tempat sampah ini ada braille, di bawahnya ada keterangan 'sisa makanan', 'kertas' dan 'plastik'. Kalau tangan ditaruh di atas tempat sampah, nanti tempat sampahnya buka sendiri," kata Rizki, Senin (30/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah tempat sampah terbuka, keluar bunyi yang menerangkan tempat sampah tersebut untuk jenis apa. Apakah untuk sisa makanan, kertas atau plastik. Setelah sampah dibuang, nantinya tempat sampah tersebut akan menutup secara otomatis.

"Ini kan (temuan) yang pertama, belum ada yang menciptakan. Kalau ke depan rencananya setelah ini saya akan ajukan ke Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan. Harapannya semua SLB bisa memasang tempat sampah ini," ungkapnya.
Kini Ada Bak Sampah Braille Bersuara Temuan Mahasiswa YogyaRizki (berkaca mata) menyaksikan uji coba temuannta. (Foto: Usman Hadi/detikcom)

Rizki menerangkan, dia mulai meneliti membuat tempat sampah braille dan bersuara sejak setahun lalu. Dia tertarik meneliti karena sesuai dengan studinya di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dengan fokus kajian pengelolaan sampah.

"Jadi waktu itu saya berpikir kan belum ada tempat sampah khusus untuk difabel tuna netra. Kalau tempat sampah berwarna kan percuma (bagi kalangan tuna netra), saya berpikir bagaimana caranya mereka bisa mudah membuang sampah," paparnya.

"Akhirnya saya buat tempat sampah braille dan bersuara ini. Saya buat dengan memakai sejumlah komponen elektro, saya pasang sensor dan pengeras suara dengan sumber energi listrik. Untuk saat ini saya sedang mencoba mengurus HAKI," lanjutnya.

Seorang siswa tuna netra di SLBN 1 Bantul, Yogyakarta, Winantu, mengatakan dia merasa dimudahkan dengan dipasangnya tempat sampah braille dah bersuara di sekolahnya. Terlebih tempat sampah tersebut dilengkapi dengan keterangan suara.

"Terbantu, karena ada suara 'sisa makanan', 'plastik' dan 'kertas'. Ini kan namanya tempat sampah braille dan bersuara. Tapi kalau pas rame-rame buang sampah tetap susah karena suaranya (keterangan jenis sampah) tidak terdengar. Kalau sepi bisa," jelasnya.

Kajur Tuna Netra SLBN 1 Bantul, Abdul Adzim, menambahkan dipasangnya tempat sampah braille dan bersuara ini berkat kerjasama sekolahnya dengan poltekkes. Menurutnya, temuan ini sangat membantu para siswa tuna netra saat membuang sampah. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads