Patah Tulang, Bagas Tetap Ikut Ujian di Sekolah

Patah Tulang, Bagas Tetap Ikut Ujian di Sekolah

Usman - detikNews
Senin, 23 Apr 2018 12:10 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Bantul - Salah satu siswa kelas IX SMPN 1 Banguntapan, Bantul, Bagas Eka Ramadan (15) mengalami patah kaki dan lengan. Namun ia tetap mengikuti UNBK di sekolah.

Pantauan detikcom, Bagas harus mengerjakan soal UNBK di atas bedrest. Di atas bedrest disediakan meja kecil untuk menaruh laptop. Dengan laptop itu Bagas mengerjakan soal-soal UNBK.

Bagas menjelaskan, kaki dan lengan kirinya patah pada 26 Maret lalu. Penyebabnya, karena dia terpeleset saat lompat tinggi di sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya dulu saya main lompat tinggi di sekolah. Pas lompat kepleset terus kakinya kena tembok, tangan (kiri) buat nahan badan," kata Bagas kepada detikcom, Senin (23/4/2018).

Akibat kejadian itu, kaki dan lengan kiri Bagas patah. Setelahnya, dia dilarikan ke RS Harjolukito Yogyakarta. Kini, dia masih dalam tahap perawatan medis, karena kaki dan lengannya belum sembuh total.

"Ini (mengikuti UNBK di sekolah) kemauan sendiri, bukan karena sekolah. Karena saya ingin membuktikan meskipun saya sakit tetap bisa ikut ujian," lanjut siswa asal Desa Banguntapan ini.

Menurutnya, keputusannya mengikuti UNBK di sekolah mendapat dukungan penuh kedua orangtuanya, Kusmanto dan Rowiyah. Dia bertekad mendapatkan hasil terbaik.

"Meskipun agak susah dikit sih. Karena mejanya agak miring. Tapi saya akan tetap berusaha," lanjutnya.

Kepala SMP N 1 Banguntapan, Wiharno (45) menjelaskan, hanya ada satu peserta UNBK di sekolahnya yang harus mendapatkan perlakuan khusus. Pihaknya juga telah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan.

"Sebelum ujian kita berikan materi-materi latihan soal. Wali kelas juga aktif memantau perkembangan anak (Bagas). Bagas sendiri anaknya semangat dan tidak banyak mengeluh," ungkapnya.

Wiharno melanjutkan, saat pelaksanaan UNBK kali ini Bagas tidak ditempatkan di ruang khusus. Bagas mengerjakan soal satu ruangan dengan teman-temannya. Bedanya hanya Bagas mengerjakan soal di atas bedrest.

"Karena kalau mengerjakan soal di ruang khusus kita harus menyediakan pengawas lagi. Lagian kalau satu ruangan sama teman-temannya Bagas pasti akan semangat," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads