Menyambangi Rumah Perjuangan RA Kartini di Rembang

ADVERTISEMENT

Menyambangi Rumah Perjuangan RA Kartini di Rembang

Arif Syaefudin - detikNews
Jumat, 20 Apr 2018 11:20 WIB
Museum Kartini Rembang (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Rembang - Bangunan berarsitektur belanda inilah saksi bisu kisah perjuangan Raden Ayu (RA) Kartini, sang pahlawan nasional emansipasi wanita. Lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto nomor 8, Kecamatan kota Rembang, atau 100 meter sebelah timur Alun-alun kota Rembang.

Bangunan ini merupakan tempat tinggal RA Kartini bersama suaminya yang merupakan Bupati Rembang, RMAA Djojoadiningrat. Saat ini, bangunan ini menjadi museum RA Kartini dengan warna identik, putih dan hijau.

"Ibu Kartini mulai tinggal di rumah ini setelah menikah di usia 24 tahun, dengan bapak Bupati pada tahun 1903. Beliau tinggal disini terbilang singkat, hanya 11 bulan, karena beliau wafat pada tahun 1904, empat hari setelah melahirkan putranya, Raden Mas Singgih Soesalit," jelas tour guide museum, Nugraeni Saputri.

Menyambangi Rumah Perjuangan RA Kartini di RembangTampak depan bangunan museum. (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)


Banyak barang-barang pribadi milik RA Kartini yang tersimpan di dalam museum ini. Benda-benda inilah yang menjadi gambaran masifnya perjuangan RA Kartini dalam hal emansipasi wanita. Di rumah itu pula Kartini mendirikan sekolah keputrian untuk mengajari anak-anak perempuan mengenali huruf dan angka sebagai pembuka cakrawala pengetahuan.

"Ada sebanyak 74 buah koleksi barang RA Kartini, beberapa di antaranya asli. Ada pula yang replika karena yang asli ada di Belanda, seperti foto-foto RA Kartini, juga surat-surat yang dikirim RA Kartini untuk sahabat penanya, nyonya Abendanon," terang Nugraeni.

Menyambangi Rumah Perjuangan RA Kartini di RembangPintu gerbang museum (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)

Bangunan sebagian besar masih asli, hanya tersentuh renovasi dan pewarnaan sebagian karena telah usang. Namun sayangnya, belum semua bagian dari museum dapat dinikmati, karena kondisinya mangkrak.

"Ada lima kamar selir dan dua kamar mandi di sebelah timur museum, serta sebuah taman. Namun kondisinya memang masih usang dan belum dirawat," paparnya.


Nugraeni mengatakan setiap memasuki bulan April, kunjungan di museum RA Kartini meningkat drastis. Ia menyontohkan, dari yang semula pada bulan lain sekitar seribuan pengunjung, pada bulan April bisa sampai 5 ribuan pengunjung. (mbr/mbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT