"Mau kirim surat awalnya sudah tidak tahan ingin ketemu keluarga. Cara mengirimkan surat saya memaksakan diri berusaha ngeposin surat (karena) dekat dengan kantor posnya," kata Parinah saat berada di rumah anak pertamanya di Desa Nusawungu, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Kamis (12/4/2018).
"Saya lari keluar, ya tidak ada yang tahu (karena) pagi jam 9-10. Keluarnya diam-diam saat majikan masih tidur. Kalau di sana jam 9-10 masih tidur," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang sudah punya anak, (dulu) kirim surat tapi tidak ada balasan. Waktu mau nikah kirim surat ke ibu tidak ada jawaban. Saat ada surat dari ibu bulan Januari, adik-adik terus datang ke rumah dan berusaha untuk ngurus supaya ibu bisa pulang," jelas Sunarti.
Usai melaporkan ke P4TKI, tidak lama keluarga mendapatkan kabar jika Parinah telah berhasil ditemukan di London.
Parinah kemudian menceritakan saat dirinya pertama kali dijemput kepolisian London. Saat itu dia sedang berada di depan rumah majikannya.
"Saya kan pas di depan rumah ada polisi datang lalu saya dibawa aja ke mobil polisi. Majikan perempuannya ada saat itu sama anaknya, tapi saya tidak tahu sampai sekarang. Katanya sudah dipenjara. Hanya saya yang diamankan dan saya dibawa ke kantor polisi. Selama 1 hari 1 malam di kantor polisi. Diinapkan di hotel setelah ditanya-tanya," cerita Parinah.
Setelah diperiksa di kantor Polisi, dirinya kemudian dibawa KBRI London selama 4 hari. Setelah itu Parinah mendapat paspor sementara untuk pulang ke Indonesia.
Dalam kesempatan ini Parinah Dirinya menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah membantu menemukan dirinya agar bisa pulang bertemu keluarganya.
"Saya ucapkan terimakasih untuk semuanya yang menolong saya dari pegawai mana aja semuanya," ujarnya. (arb/sip)