Pantauan detikcom, dalam aksinya beberapa mahasiswa membentangkan spanduk dan membawa sejumlah poster. Spanduk tersebut bertuliskan 'Kau tak akan bisa butakan mata hatiku' dengan tinta hitam dan merah.
Sementara poster yang mereka bawa bertuliskan 'sebelah mata' dan 'keadilan untuk novel'. Poster tersebut juga bertuliskan hastag #KamiTetapBersamaNovel dan #SetahunNovelBaswedan 11 April 2017-11 April 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|  Demo mahasiswa UGM terkait kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Foto: Usman Hadi/detikcom | 
"Upaya penyerangan terhadap Novel sebenarnya tidak hanya sekali. Sebelumnya, Novel pernah mau ditabrak (kendaraan)," kata korlap aksi, Akbar dalam orasinya, Rabu (11/4/2018).
Akbar menduga banyak pihak yang bermain atas kasus Novel. Akibatnya, kasus penyerangan air keras tersebut tak kunjung terpecahkan hingga kini.
"Kita sebagai orang yang peduli (terhadap kasus Novel Baswedan). Kita sebagai orang yang tidak suka dengan korupsi. Tapi mata hati kami tetap terbuka," sebutnya.
Salah seorang peserta aksi, Kuncoro Jati menambahkan, ada beberapa hal yang menjadi tuntutan aliansi mahasiswa UGM antikorupsi ini. Salah satunya mendesak Polri segera menyelesaikan dan mengusut tuntas kasus Novel.
|  Demo mahasiswa UGM terkait kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Foto: Usman Hadi/detikcom | 
"Pertama kita mendesak Polri untuk menyelesaikan kasus ini. Kedua kita mendesak Presiden Jokowi untuk segera membentuk tim pencari fakta," tegasnya.
"Karena dalam selama setahun ini tidak ada perkembangan maksimal (dalam pengusutan kasus Novel). Makanya kita berada di sini untuk mensupport Novel Baswedan," pungkas dia. (sip/sip)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 