Kota Lama Semarang memang sedang diusahakan agar ditetapkan sebagai warisan budaya Unesco tahun 2020. Peta asli Kota Lama Semarang kini masih berada di Belanda dan Pemkot Semarang harus menyiapkan lokasi steril untuk menyimpannya.
"Kita sedang menyiapkan tempat khusus yang steril untuk menyimpan peta agar tidak rusak setelah diserahkan kepada kami," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat meninjau Kota Lama Semarang, Selasa (27/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kawasan Kota Lama Semarang (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom) |
Baca juga: Kota Lama Semarang Ditargetkan Jadi Warisan UNESCO Tahun 2020
Dia menjelaskan revitalisasi dilakukan dalam 3 zona. Perbaikan dilakukan dan kelesatrian bangunan-bangunan kuno di sana juga dijaga.
"Kita berusaha mempertahankan kelestarian bangunan-bangunan yang ada. Kami juga perlu dukungan masyarakat untuk melaporkan jika ada bangunan cagar budaya yang dibongkar, dirusak, atau mau diganti konstruksinya," jelas Hendi.
Baca juga: Disiapkan Gedung Khusus Penyimpanan Peta Kuno Semarang dari Belanda
Ditargetkan proyek penataan Kota Lama Semarang akan selesai akhir 2018 dengan anggaran dua tahun senilai Rp 156 miliar. Penataan mulai dari drainase hingga memindahkan kabel listrik ke bawah tanah.
"Ini saya cek mulai dari rencana drainase yang menggunakan U ditch, kemudian ducting untuk membebaskan Kota Lama dari kabel-kabel di atas karena akan kita tanam di bawah dan seterusnya," lanjutnya.
Hendi menegaskan dirinya berusaha turun langsung memantau penataan Kota Lama Semarang agar tidak dicoret dari daftar sementara warisan budaya Unesco seperti yang dialami Kota Tua di Sawahlunto dan Jakarta. (mbr/mbr)












































Kawasan Kota Lama Semarang (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)