"Penutupan operasi SAR gabungan ini sesuai standar operasi Basarnas, diatur dalam UU Nomor 29/2014, tentang pencarian dan pertolongan. Karena di lapangan sudah tidak ada tanda-tanda ditemukan korban, kami konsolidasi untuk penutupan operasi SAR," kata Kepala Kantor Basarnas DI Yogyakarta, Supriono, Jumat (23/3/2018).
Diakuinya, selama operasi pencarian selama 7 hari tidak ditemukan kendala sejak hari pertama sampai hari keempat. Namun mulai hari kelima hingga ketujuh, faktor cuaca menjadi pertimbangan operasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2 Pelajar SMP Hilang Terseret Ombak di Pantai Kulon Progo
Ditambahkannya, penutupan operasi SAR gabungan ini sudah dikomunikasikan dengan pihak keluarga korban. Meski operasi pencarian ditutup, lanjut Supriono, namun potensi SAR tetap melakukan pantauan dan patroli rutin.
"Pantauan ke depan, sejauh Pantai Congot Kulon Progo sampai Pantai Baron Gunungkidul, sudah kita informasi dan koordinasi bersama nelayan dan potensi SAR jika sewaktu-waktu ada petunjuk keberadaan korban. Jika ada tanda-tanda, kita siap evakuasi," imbuhnya.
Baca juga: Pelajar yang Terseret Ombak di Kulon Progo Ditemukan Tewas
Diberitakan sebelumnya, Amar tenggelam ketika berenang di Pantai Pasir Mendit, Sabtu (17/3). Amar tenggelam bersama rekannya, Bagas Irawan (15) warga Gedongkuning, pelajar kelas 3 SMP Piri. Keduanya tengah berwisata bersama rombongan teman-temannya.
Bagas ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi, pada Senin (19/3) pagi di kawasan Pantai Glagah, atau sekitar 3 km sisi timur dari lokasi tenggelam. Jasadnya ditemukan berjarak sekitar 500 meter dari bibir pantai. (mbr/mbr)











































