Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, setelah mendengar ada siswa SD di wilayahnya yang menyerangi Sungai Oya memakai ban karet pihaknya langsung memerintahkan BPBD untuk bergerak. Setelahnya dibuatkan alat penyeberangan sementara.
"Kemarin kan pakai ban, sekarang (bisa) pakai perahu (menyeberangi sungai ke sekolah)," kata Suharsono kepada wartawan sesuai melantik pengurus FKUB Bantul periode 2018-2023 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Bantul, Kamis (15/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, alat penyeberangan yang dibuat BPBD yang berada persis di bawah jembatan gantung yang terputus tersebut bersifat sementara. Pihaknya meminta orangtua siswa maupun masyarakat sementara waktu bersabar.
"Karena tadi, tidak semudah dulu. Karena kalau sekarang (anggaran perbaikan jembatan) harus diusulkan. Tetapi pasti saya pikirkan," pungkas dia.
Sebelumnya 3 siswa SDN Kedungmiri dari Dusun Kedungjati harus menyeberangi Sungai Oya memakai ban karet. Hal itu terpaksa mereka lakukan karena jembatan gantung penghubung Selopamioro-Sriharjo terputus pada November 2017 lalu. (sip/sip)