Sekolah Sempat Beri Pelampung ke Murid yang Seberangi Sungai Pakai Ban

Sekolah Sempat Beri Pelampung ke Murid yang Seberangi Sungai Pakai Ban

Usman Hadi - detikNews
Kamis, 08 Feb 2018 14:42 WIB
Anak sekolah menyeberangi sungai pakai ban di Bantul. Foto: Usman Hadi/detikcom
Bantul - Pihak SD N Kedungmiri di Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, disebut warga telah memberikan pelampung ke siswanya yang menyeberangi Sungai Oya memakai ban saat berangkat sekolah. Pelampung tersebut diberikan untuk menjamin keselamatan siswa.

Pelampung tersebut diberikan ke lima siswa asal Dusun Kedungjati, Selopamioro, Imogiri. Kelimanya yakni Fiki, Amelia, Devan, Reno dan Rina. Namun pelampung tersebut tidak dikenakan saat Fiki, Amelia dan Devan menyeberangi Sungai Oya, Kamis (8/2/2018) pagi.

Orangtua Fiki, Sumardi (35) mengatakan, diberikannya pelampung tersebut bermula ketika ada seorang guru di SD N Kedungmiri yang tidak percaya ada siswa yang menyeberangi sungai memakai ban karet saat berangkat ke sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekolah Sempat Beri Pelampung ke Murid yang Seberangi Sungai Pakai BanFoto: Usman Hadi/detikcom

Kemudian Sumardi mengambil foto ketika siswa asal Kedungjati ini menyeberangi sungai memakai ban karet. Foto tersebut dikirimkan ke guru tersebut. Selang beberapa saat, kemudian guru tersebut datang mengecek langsung ke lokasi penyeberangan.


"Gurunya terus pada hari apa itu ke sini melihat anak-anak nyeberang," jelasnya, Kamis (8/2/2018).

Tidak hanya melihat, ketika para siswa berhasil sampai di tepi sungai Desa Sriharjo, guru tersebut memberikan pelampung ke masing-masing siswa. Setelah peristiwa ini, pihak sekolah memaklumi jika ada di antara kelima siswa ini terlambat saat datang ke sekolah.

"Lima orang (siswa) ya lima pelampung (yang diberikan)," sebutnya.


Sumardi melanjutkan, dia tidak mengetahui sampai kapan harus menyeberangi sungai Oya memakai ban karet untuk mengantarkan anaknya ke sekolah. Dia berharap jembatan gantung yang menghubungkan Selopamioro dengan Sriharjo lekas diperbaiki.

"Kalau keberatan (mengantar anak menyeberangi sungai) enggak, yang penting anak-anak mau sekolah orang tua juga senang. Karena demi anak, supaya anak itu tidak tertinggal sama yang lain begitu lho harapannya orang tua itu," paparnya.

Dia menyadari risiko yang harus dihadapi saat menyeberangkan anak memakai ban karet. Tetapi dia terpaksa karena si anak sendiri tidak mau pindah sekolah. Akhirnya dia mengalah dan memilih menyeberangkan sendiri anaknya. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads