"Karena ya mungkin pas malam (Senin, 29/1 dini hari tersangka dan korban cek cok)," kata Kapolsek Jetis, AKP S Parmin saat dihubungi detikcom, Rabu (31/1/2018).
Berdasarkan informasi yang diterima polisi, memang dua hari sebelum kejadian antara korban dengan tersangka sering ribut. Mulanya pertengkaran tersebut dipicu perdebatan soal televisi di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya setelah korban terlelap pada Selasa (30/1) dini hari, tersangka terbesit untuk membunuh ayahnya sendiri. Kemudian tersangka memukul korban dengan bongkahan semen sampai tewas.
"Sementara barang bukti yang kami amankan ada celana, baju, kaos dan ada batang pring (bambu)," sebutnya.
Parmin menduga tersangka kurang kasih sayang dari orang tuanya.
"Kelihatannya anak ini kurang kasih sayang sama ibunya, cuma disayang sama bapaknya (si tersangka) ini," kata Parmin.
Selama ini, tersangka tinggal serumah dengan ayahnya, Sunaryo, di Dusun Panjangjiwo, Patalan, Jetis, Bantul, DI Yogyakarta. Sementara saudara dan ibu korban jarang pulang ke rumah.
"(Tersangka) punya adik, adiknya sekolah juga. Tapi tidak (tinggal) di rumah bapaknya ini. Adiknya hanya satu, memang jarang ke situ, tidak pernah, malah kalau pulang justru ke Lampung," ungkapnya.
Sementara keseharian tersangka, lanjut Parmin, hanya membantu korban menjalankan usaha bengkel dan tambal ban kendaraan. Namun hubungan antara korban dengan tersangka kurang harmonis.
Sebelumnya, Sunaryo ditemukan tewas dengan kondisi persimbah darah di kediamannya, Selasa (30/1) pagi. Korban diduga mengalami luka akibat benda tumpul di bagian kepala hingga leher.
Polisi mencurigai anak korban, Danu. Sebab korban hanya tinggal berdua bersama anaknya tersebut. Terlebih sebelum kejadian antara korban dengan tersangka sempat cekcok di rumahnya. (sip/sip)