Sejak terakhir pasokan BBM dilakukan 13 Januari lalu, kegiatan belajar-mengajar di sejumlah sekolah terhenti karena mayoritas siswanya tidak berangkat. Sebab, hampir semua alat transportasi kehabisan BBM.
Sekretaris Camat Karimunjawa, Nor Sholeh menuturkan bahwa sejak kelangkaan BBM terjadi di Karimunjawa, banyak aktivitas yang terganggu, salah satunya sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut terjadi di sekolah tingkat SMP dan SMK sederajat yang berada di Karimunjawa dan Kemojan. Di antaranya SMP, SMK, MTs dan MA.
"Ada empat sekolah yang terdampak kelangkaan BBM. Bukan hanya pelajar, beberapa guru juga ada yang ikut mobil kami. Kalau untuk SD masih diantar orangtua dan jaraknya tidak terlalu jauh," paparnya.
Sehingga, Sholeh melanjutkan, Forkompincam mengambil langkah memobilisasi pelajar untuk antar dan jemput ke sekolah masing-masing. Titik kumpul pelajar berada di Kantor Kecamatan dan sebagian lagi menunggu di pinggir jalan dekat rumahnya.
"Kami antar jemput menggunakan mobil yang berbahan bakar solar. Karena ketersediaan solar masih ada di mobil dan beberapa yang tersisa milik masyarakat," lanjut dia.
Dikatakannya, ketersediaan solar yang ada di masing-masing mobil dan di masyarakat dapat digunakan untuk antar dan jemput sekolah dan kedinasan selama 3 hari ke depan.
"Kemungkinan tiga hari ke depan masih cukup. Semoga saja. Kami belum tahu persisnya kapan akan ada pasokan karena gelombang masih tinggi," pungkasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini