"Rencana mau menikah, dia (Iswanti) setuju, keluarga (istrinya) juga. Tapi tidak tahu setelah (keluarga Iswanti) tahu saya beristri," kata AS, ketika ditanya awak media di Mapolres Kulon Progo, Kamis (18/1/2018).
Motif di balik kasus ini adalah jalinan asmara antara AS dengan korban yang mulai bermasalah. AS cemburu setelah mengetahui korban yang dipacarinya sejak 5 tahun lalu itu ternyata menduakan cintanya dengan pria lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sepanjang perjalanan, keduanya justru terlibat adu mulut yang berujung aksi saling pukul sesampai di selatan Pos TPR Pantai Glagah, pada Kamis (11/1) sekitar pukul 02.00 WIB.
Tersangka lantas mengambil batu seukuran sekitar 15 cm dan melemparkannya ke arah korban yang mengenai kepala bagian belakang. Seketika korban jatuh tersungkur dengan dugaan bagian pelipisnya yang lebih dulu membentur tanah.
"Saya kaget (korban jatuh, berdarah di kepala), saya kalut (sehingga menyeret dan menceburkan korban ke sumur," jelasnya yang telah berkeluarga dengan satu istri dan dua anak ini.
Saat itu, pria yang biasa disapa Ass ini mengaku sempat melihat kaki korban bergerak. Namun karena takut, dia akhirnya pergi meninggalkan lokasi kejadian.
"Tidak berniat membunuh, saya ketakutan," imbuh AS.
Kapolres Kulon Progo, AKBP Irfan Rifai, sebelumnya menjelaskan bahwa sumur tersebut berisi air.
"Korban lalu diseret dari pinggir jalan ke bibir sumur, dengan memegang kakinya, korban diceburkan ke dalam sumur sedalam sekitar 8 meter. Saat diceburkan, tersangka sempat melihat kaki korban bergerak, jadi kemungkinan saat itu korban masih hidup," ungkapnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini