Tiap hari, Nining ditinggal di dalam rumah yang berada di Desa Rayungkusuman RT 9 RW 6 Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, itu saat kakaknya, Sri Handayani (35), pergi bekerja. Sri mengunci rumah itu agar adiknya aman dan tidak keluar rumah.
Semua ruangan rumah tidak dapat digunakan secara layak. Kasur di ruang tamu dan ruang belakang terlihat kumal dan kotor. Sejumlah barang bekas berserakan di tiap sudut ruangan di atas lantai tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nining sendiri hanya duduk dan berdiri di dekat pintu utama rumah. Sesekali menengok lewat celah dinding kayu yang rusak saat ada orang di luar rumah. Suara radio terdengar dari dalam rumah. Hanya itu yang menemani Nining.
Ketua RT 9 RW 6 Desa Rayungkusuman, Sudarmanto, menuturkan bahwa hampir semua warga di kampungnya adalah kurang mampu.
"Di sini tidak ada yang bisa membantu secara materi karena memang hampir semua warga hidup di bawah garis kemiskinan," katanya kepada detikcom saat mendatangi rumah Nining, Senin (15/1/2018).
Ia menceritakan, rumah Nining pernah terbakar habis sekitar 10 tahun silam. Lalu, warga kerja bakti membangun rumahnya dengan dana seadanya.
"Saat ini rumahnya kembali rusak. Lantai tanah tidak kuat menahan beban dinding dan atap sehingga rawan roboh," paparnya. (mbr/mbr)











































