"Pertama yang datang pihak sekolah, sekitar empat orang ke rumah, ada kepala sekolahnya. Lalu orang tua pelaku juga datang. Intinya, minta diselesaikan secara keluarga, damai," kata Hartono, ditemui di Mapolsek Pakem, Senin (15/1/2018).
Ada permintaan damai kata Hartono yang didampingi istrinya di Mapolsek Pakem di Jalan Kaliurang Km 17,5. Dia menegaskan secara pribadi telah memaafkan pelaku berinisial R (16), siswa salah satu SMP di Sleman. Namun, Hartono tidak akan mencabut laporan dan meminta polisi tetap mengusut kasus ini hingga tuntas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, pihak keluarga dan sekolah datang ke rumahnya di wilayah Wedomartani, Ngemplak, Sleman memaparkan alasan permintaan penyelesaian kasus secara kekeluargaan pada Sabtu (13/1/2018) kemarin. Selain faktor usia, pihak sekolah dan keluarga juga menyebut R merupakan anak berprestasi di sekolah, dan dikenal baik tidak pernah melakukan perbuatan melanggar hukum sebelumnya.
"Dibilang anaknya berprestasi di sekolah, baik, di rumah juga tidak nakal," ujarnya.
Hartono mendatangi Mapolsek Pakem untuk diberkas keterangannya. Sejak kejadian percobaan perampasan mobil pada Jumat (12/1) malam, Hartono belum sempat dimintai keterangan polisi karena kondisi badannya masih lemas.
Hartono mengalami luka di bagian kepala setelah dipukuli pelaku memakai tongkat satpam. Dua luka dialami Hartono, di bagian kepala atas luka sobek 6 cm mendapat lima jahitan dan di bagian belakang kepala luka sobek 2 cm dengan dua jahitan.
"Kemarin sudah kontrol lagi ke rumah sakit. Rasanya masih pusing dan mual," imbuhnya. (bgs/bgs)