Detikcom mencoba menanyakan hal ini kepada Gus Yus. Gus Yus memilih tak menanggapinya secara khusus terkait PDIP.
"Sejak awal saya menyatakan tidak maju (di Pilgub Jateng) karena punya tanggungan pesantren , tapi saya janji ketika kader PKB yang dipasang kita akan all out kerahkan semua jaringan dan tenaga pikiran untuk memenangkan," kata Gus Yus melalui pesan singkat, Minggu (7/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman menanggapi wacana itu usai menerima rekomendasi dukungan terhadapnya oleh PAN di Grobogan, Sabtu (16/12/2017).
"Gus Yusuf itu orangnya baik. Beliau pengikutnya banyak. Pemimpin partai di Jawa Tengah. Tidak pernah punya catatan macam-macam," katanya menanggapi sosok Pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Magelang itu.
Gus Yus mengaku saat ini memang sedang berada di Jakarta. Namun keberadaannya di Jakarta berkaitan dengan rekomendasi bakal calon wali kota dan bupati yang akan diumumkan hari ini.
"Saya (hari ini) di Jakarta. Kita diperintah DPP untuk standby di Jakarta karena beberapa rekom PKB untuk Pilkada Kabupaten/Kota turun hari ini," kata Gus Yus.
Seorang pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Andre Rahmanto, menilai PDIP memang akan lebih untung jika berkoalisi dengan PKB di Pilgub Jateng. Dia menyebut nama Gus Yus sebagai figur yang pas disandingkan dengan Ganjar Pranowo.
Kalau nama, sejauh ini PKB belum pernah menyebut nama calon wakil. PKB baru menyebut Marwan Jafar, tapi hampir nggak mungkin kalau cawagub. Mungkin bisa Gus Yusuf dari kader PKB," tutur pakar komunikasi politik itu kepada detikcom pagi ini. (sip/sip)