Jalan yang amblas terjadi di Desa Asinan yang menghubungkan menuju daerah lain terutama menuju ke pusat Kecamatan Kalibening.
Kapela Desa Asinan Kecamatan Kalibening Enin Murwantiti mengatakan, jalan yang menghubungkan desanya ke Kalibening terputus total. Jalan utama menuju pusat kecamatan amblas dengan kedalaman satu meter. Akibatnya kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara ini kata dia, warga harus memutar melalui Desa Sumbawa. Namun kondisi jalur di Desa Asinan menuju Sumbawa juga mengkhawatirkan bila dilalui kendaraan roda empat. Sebab, sebagian juga jalan amblas, sehingga jika tidak hati-hati pengendara bisa jatuh ke jurang.
"Kalau kendaraan yang tidak biasa lewat jalur Desa Asinan-Desa Sumbawa pasti sulit," kata dia.
Menurutnya akibat jalan yang rusak itu menyulitkan mobilitas warga. Bila ada warga yang sakit dan membutuhkan pertolongan cepat, akan terhambat. Di sisi lain, juga program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayahnya menjadi terhambat. Padahal, tahun ini rehab RTLH harus sudah selesai.
"Kendaraan untuk mengangkut material kesulitan. Padahal program RTLH ini harus selesai dan ditunggu warga," ujarnya.
Selain itu, jalan amblas juga terjadi di Desa Sumbawa yang menghubungkan ke Desa Sijenggung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman menambahkan hujan lebat hari Kamis kemarin juga mengakibatkan tanah longsor di Kecamatan Kalibening, tepatnya di Desa Sikumpul. Tebing setinggi 4 meter longsor dan menimpa rumah Wanto.
"Selain di Desa Sikumpul, tanah longsor juga terjadi di Desa Majatengah Kecamatan Kalibening, tebing setinggi 7 meter juga longsor dan menimpa rumah warga," ungkapnya.
Beruntung, meski dua rumah tertimpa tanah longsor namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya, di Dusun Sampang Desa Majatengah tebing setinggi 10 meter mengalami retak-retak dan mengancam 4 rumah yang ada di bawahnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini