Monumen didirikan di ketinggian 1.600 mdpl, tepat di titik helikopter Dauphin HR-3602 milik Basarnas jatuh tanggal 2 Juli 2017 lalu. Meski hujan, 36 personel tetap berusaha mendatangi lokasi untuk penyerahan monumen dari perangkat desa setempat ke Basarnas.
Kepala Basarnas Jawa Tengah, Noer Isrodin Muchlisin, mengatakan monumen dibuat oleh warga desa Canggal dan hari ini diserahkan kepada Basarnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Untuk diketahui, helikopter tersebut jatuh ketika 4 kru helikopter dan 4 personel Basarnas hendak menjalani misi kemanusiaan di kawah Sileri, Dieng, Wonosobo, yang saat itu baru saja meletus. Namun misi tidak berjalan lancar dan helikopter jatuh di Gunung Butak.
Para korban yang tewas yaitu Kru Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, dan Peltu LPU Budi Santoso. Kemudian personel Basarnas yaitu Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Restiyanto, dan Catur Bambang Sulistio. (mcs/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini