"Di Banyumas belum ada dan mudah mudahan jangan ada. Tapi kita perlu waspada dan saya sudah koordinasi karena itu penyakit menular dan berbahaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sudiyanto saat dihubungi detikcom, Senin (11/12/2017).
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan rapat dan menurunkan petugas Surveilans untuk mewaspadai gejala-gejala yang mengarah kepada penyakit difteri serta berkoordinasi dengan petugas medis dan paramedis di Puskesmas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan jika kebanyakan penyakit difteri menyerang anak-anak, meskipun tidak tertutup kemungkinan orang dewasa bisa ikut terkena penyakit tersebut.
Untuk di Jawa Tengah, kata Sudiyanto, setidaknya terdapat sekitar 16 kasus penyakit difteri di antaranya terjadi di Grobogan, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Wonosobo, Pati, Jepara, Kudus, Kendal dan Karanganyar.
"Di Jawa Tengah dari 16 kasus tersebut bukan terjadi dalam satu rentang waktu. Tetapi dalam rentang waktu Januari hingga saat ini," ucapnya.
Pihaknya juga terus mengoptimalkan imunisasi diphtheria dan untuk program Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS tahun 2017 dengan pemberian vaksin DT dan TD sudah mencapai cakupan 99,6 persen.
"Insya Allah sudah memenuhi syarat kekebalan lebih dari 95 persen, mudah-mudahan bisa mencegah munculnya kasus difteri di masyarakat," tuturnya. (arb/sip)











































