"Tadi pukul 10.15 aparat bersama dari PT AP I menyisir lokasi, untuk melakukan eksekusi lahan. Kami mempertahankan. Terjadi ribut-ribut, teman-teman nggak terima," ujar Koordinator Pantauan Lapangan Aliansi Tolak Bandara Kulonprogo, Heronimus Heron saat berbincang dengan detikcom, Selasa (5/12/2017).
Heron menceritakan saat itu polisi datang dan meminta seluruh jaringan solidaritas yang tidak berizin keluar dari rumah. Polisi menganggap jaringan solidaritas dan warga adalah bentuk provokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heron mengatakan 12 orang yang ditangkap polisi terdiri dari mahasiswa dan relawan. Dia mengaku belum mengetahui posisi teman-temannya saat ini.
"Teman-teman kalau aksi memang kadang tidak membawa kartu identitas, kami sudah ada di sini dari tanggal 27 (November 2017). Jadi warga sudah tahu kami di sini. Kami tadi bukan aksi, tidak menyerang hanya bertahan, mempertahankan," tuturnya.
Diwawancara terpisah, Kapolsek Temon Kulon Progo Kompol Setyo Heri Purnomo mengatakan bahwa ada 3 orang yang diamankan saat ini di Polres Kulon Progo.
"Tiga orang, mengaku mahasiswa. Mereka bawa ID Pers, saya lupa apa tadi namanya. Tapi tidak ada identitasnya," ujar Setyo saat dihubungi detikcom.
Ketiganya, kata Setyo hingga saat ini masih tidak bersedia memberi keterangan.
"Mereka masih bungkam ya," imbuhnya. (sip/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini