Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau titik longsor di Kampung Juminahan, Tegalpanggung, Danurejan, Yogyakarta pagi ini. Kawasan ini terletak di bantaran Kali Code.
Selain melihat kerusakan talud yang cukup parah, Sultan juga mendatangi posko pengungsian Juminahan RW 14. Tercatat ada sekitar 130 warga terdampak dari RT 56 dan RT 57 yang terpaksa mengungsi akibat musibah longsor pada Selasa (28/11).
"Saya turut prihatin Kota Yogya turut terdampak (siklon tropis Cempaka) meski terlihat relatif paling ringan dibanding daerah lain," kata Sultan di lokasi, Kamis (30/11/2017).
Didampingi Wali Kota Yogya dan pejabat terkait lainnya dari pemerintah kota dan provinsi, Sultan pun meminta talud longsor yang mengancam langsung 5 rumah warga RT57/RW14 Juminahan secepatnya diperbaiki oleh instansi terkait. Agar warga yang mengungsi bisa segera pulang ke rumahnya masing-masing.
"Harapan saya talud diperkuat, saya tidak tahu persis karena itu teknis, nanti biar ahlinya yang menangani," kata Sultan.
Tak hanya itu, Sultan juga meminta kepada warga yang tinggal di bantaran sungai agar mengedepankan aspek keselamatan. Terutama dalam membangun rumah tinggal.
Sultan menyinggung program Mundur Munggah Madep Kali (M3K), yakni bangunan rumah yang bagian belakangnya mepet bantaran sungai agar dipangkas menjauh dari bibir sungai, dan posisi rumah di balik menjadi menghadap ke arah sungai.
"Bapak ibu yang punya rumah bantaran, saya harap iklhas, alangkah bahagianya saya yang hadap kali itu ruang tamu bukan dapur. Sehingga tak bikin kotor sungai lagi. Mungkin kita pemerintah provinsi bisa bantu, nanti kita pikirkan, sekarang tanggap darurat dulu Semoga warga bisa secepatnya kembali ke tempatnya masing-masing, ngungsi itu ora kepenak (tidak nyaman)," imbuh Sultan.
(sip/sip)
Selain melihat kerusakan talud yang cukup parah, Sultan juga mendatangi posko pengungsian Juminahan RW 14. Tercatat ada sekitar 130 warga terdampak dari RT 56 dan RT 57 yang terpaksa mengungsi akibat musibah longsor pada Selasa (28/11).
"Saya turut prihatin Kota Yogya turut terdampak (siklon tropis Cempaka) meski terlihat relatif paling ringan dibanding daerah lain," kata Sultan di lokasi, Kamis (30/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan saya talud diperkuat, saya tidak tahu persis karena itu teknis, nanti biar ahlinya yang menangani," kata Sultan.
Tak hanya itu, Sultan juga meminta kepada warga yang tinggal di bantaran sungai agar mengedepankan aspek keselamatan. Terutama dalam membangun rumah tinggal.
Sultan menyinggung program Mundur Munggah Madep Kali (M3K), yakni bangunan rumah yang bagian belakangnya mepet bantaran sungai agar dipangkas menjauh dari bibir sungai, dan posisi rumah di balik menjadi menghadap ke arah sungai.
"Bapak ibu yang punya rumah bantaran, saya harap iklhas, alangkah bahagianya saya yang hadap kali itu ruang tamu bukan dapur. Sehingga tak bikin kotor sungai lagi. Mungkin kita pemerintah provinsi bisa bantu, nanti kita pikirkan, sekarang tanggap darurat dulu Semoga warga bisa secepatnya kembali ke tempatnya masing-masing, ngungsi itu ora kepenak (tidak nyaman)," imbuh Sultan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini