Dua perangkat gamelan pusaka Keraton Yogyakarta, yaitu gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogowilogo dibawa dari Bangsal Ponconiti Keraton menuju Pagongan Masjid Besar Kauman.
Gamelan yang ditempat di Pagongan Lor dan Pagongan Kidul ini akan ditabuh atau dibunyikan selama satu minggu hingga pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Gamelan dibunyikan pada jam-jam tertentu pada pagi, siang dan malam.β¬
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Usia gamelan sudah ratusan tahun, dibuat sejak zaman Sri Sultan HB I. Gamelan akan ditabuh oleh para abdi dalem selama satu minggu hingga pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW," kata KRT Waseso Winoto di Bangsal Ponconiti, Keraton, Yogyakarta, Jumat (24/11/2017) malam.
![]() |
Tepat pukul 23.00 WIB, kedua gamelan pusaka tersebut diarak oleh ratusan prajurit keraton menuju masjid Gede. Iring-iringan prajurit yang membawa gamelan dimulai dari bangsal Ponconiti, Sitihinggil Keraton, Alun-alun Utara kemudian masjid Gede Kauman.
"Gamelan akan dibunyikan pada pagi hari pukul 08.00 WIB sampai Dhuhur. Setelah itu hingga menjelang Ashar dan untuk malam hari ditabuh mulai 20.00-24.00 WIB," katanya.
Sebelum pelaksanaan Miyos Gangsa terlebih dulu dilaksanakan tradisi nyebar udhik-udhik oleh kerabat keraton. Tradisi udhik-udhik dengan menyebar uang recehan logam dilaksanakan di Bangsal Ponconiti Keraton Yogyakarta. Putri Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi menyebar uang recehan dan diperebutkan ribuan warga. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini