Berdasarkan pantauan detikcom pada Kamis (2/11/17), mulai dari Desa Banyudono Kecamatan Kaliori yang berbatasan langsung dengan Kecamatan kota Rembang, sampai Desa Tasikharjo Kecamatan Kaliori, garis pantainya sudah mulai dicemari limbah.
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di beberapa titik, ditemukan sejumlah pipa berdiameter sekitar 25 centimeter yang masih aktif mengeluarkan cairan berwarna kuning pekat, berbau busuk dan bisa menyebabkan gatal-gatal jika terkena kulit.
Posisi pipa menjulur ke arah bibir pantai. Air yang keluar mengarah langsung ke laut. Debit air yang keluar terbilang cukup deras. Pasir di sekitar lokasi pipa, yang semula berwarna putih, berubah menjadi hitam dan gembur menyerupai lumpur.
Saat ditelusuri, pipa tersebut berasal dari perusahaan pengolahan ikan. Padahal, jika air tersebut sudah melalui IPAL, warna air yang keluar seharusnya bening dan tidak berbau.
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin |
"Ya airnya dari dulu kondisinya seperti itu. Yang bikin warga nggak kuat itu baunya, bukan amis tapi busuk. Dada saya sering sesak kalau baunya sangat menyengat," tutur Anton, warga Desa Banyudono Kecamatan Kaliori, Rembang.
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin |
Ia mengaku, DLH telah menerjunkan tim untuk memeriksa kelengkapan operasional IPAL di setiap perusahaan pengolahan ikan di sekitar Kecamatan Kaliori. Diduga ada sebanyak belasan bahkan puluhan perusahaan yang mengindahkan ptosedur tersebut.
"Sebenarnya kan ada izinnya soal IPAL itu, kita akan kaji ulang semuanya baik perusahaan skala besar ataupun kecil. Yang rawan justru home industri yang keberadaannya kita belum punya datanya," kata Suharso di kantornya. (sip/sip)












































Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin
Pembuangan limbah yang mencemari Pantai Wates Rembang. Foto: Arif Syaefudin