Begini Kondisi Terakhir Bocah SMP yang Tewas Usai Minum Tuak Oplosan

Begini Kondisi Terakhir Bocah SMP yang Tewas Usai Minum Tuak Oplosan

Arif Syaefudin - detikNews
Selasa, 24 Okt 2017 13:50 WIB
Miras oplosan di Jakarta. Foto: Foto: Istimewa
Rembang - Seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP, meninggal akibat keracunan minuman tuak yang dioplos dengan minuman bersoda. Begini kondisi terakhir korban bernisial S (14) sebelum meninggal dunia.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Puskesmas Sluke, dr Samsul Anwar menyebutkan kondisi terakhir sebelum korban meninggal, mengalami lemah jantung dan kondisi lambung yang rusak. Selain itu, tingkat kesadaran saraf dari korban kian menurun.

"Korban S masuk Puskesmas pada Senin (23/10) sekitar jam 11 siang. Saat itu kita cek ternyata kondisi pasien sudah sangat buruk, detak jantung mencapai 160 per menit, normalnya padahal 80. Kita cek secara fisik, pada bagian lambung sudah gembur, sedangkan tingkat ketegangan saraf yang harusnya 15, pada korban terus menurun," jelas Samsul, Selasa (24/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menduga, tewasnya korban setelah meminum tuak oplosan tersebut didukung faktor usia yang masih muda. Selain itu, kadar alkohol yang cukup tinggi membuat efek yang dirasakan korban makin parah.

"Berdasarkan keterangan korban yang masih sadar, mereka minum tuak dicampur sprite dan fanta. Tapi, ada juga korban yang mengaku meminum alkohol dengan kadar 90 persen. Itu kan bahaya," imbuhnya.

Korban S meninggal saat dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang pada Senin (23/10) petang. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan pagi ini.

Selain S, juga terdapat tiga korban lainnya yang hingga kini masih dirawat di Puskesmas Sluke. Mereka adalah M Zaenuri (24), MA (16) dan Suhadi (34). (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads