Pelaksana Harian (Plh) Kepala Puskesmas Sluke, dr Samsul Anwar menyebutkan kondisi terakhir sebelum korban meninggal, mengalami lemah jantung dan kondisi lambung yang rusak. Selain itu, tingkat kesadaran saraf dari korban kian menurun.
"Korban S masuk Puskesmas pada Senin (23/10) sekitar jam 11 siang. Saat itu kita cek ternyata kondisi pasien sudah sangat buruk, detak jantung mencapai 160 per menit, normalnya padahal 80. Kita cek secara fisik, pada bagian lambung sudah gembur, sedangkan tingkat ketegangan saraf yang harusnya 15, pada korban terus menurun," jelas Samsul, Selasa (24/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan keterangan korban yang masih sadar, mereka minum tuak dicampur sprite dan fanta. Tapi, ada juga korban yang mengaku meminum alkohol dengan kadar 90 persen. Itu kan bahaya," imbuhnya.
Korban S meninggal saat dirawat di RSUD dr R Soetrasno Rembang pada Senin (23/10) petang. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan pagi ini.
Selain S, juga terdapat tiga korban lainnya yang hingga kini masih dirawat di Puskesmas Sluke. Mereka adalah M Zaenuri (24), MA (16) dan Suhadi (34). (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini