"Dia pernah kena razia sekitar 4 bulanan lalu. Saat itu dia tidak memakai helm padahal bawa helm. Diperingatkan juga marah-marah," ujar Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho kepada detikcom, Rabu (20/9/2017).
Dwi menceritakan ketika itu ayah wanita tersebut datang dan meminta maaf. Sejak saat itu diketahui ternyata wanita berkerudung tersebut stres dan tempramental karena masalah keluarga. Meski demikian dia masih normal untuk diajak komunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video berdurasi 53 detik itu tersebar di Facebook dan aplikasi whatsapp.
Wanita berkerudung yang mengendarai Honda Beat berplat Semarang terus membentak Polwan bernama Briptu Isma Hari Gusti tersebut. Sedangkan Briptu Isma terus memegangi spionnya agar tidak kabur dan membahayakan pengguna jalan yang lain.
"Memange aku wedi (memangnya saya takut)? memange ngopo (memangnya kenapa)?" kata pemotor tersebut dengan nada tinggi.
Ketika ada seseorang lain yang ikut menegur pemotor itu, "Bu, kalau mau berhenti di belakang garis (marka) seperti temannya yang lain."
Lalu pemotor menjawab, "Nek kebablasen njuk ngopo (Kalau kelewatan terus kenapa)?"
Hingga video berakhir, wanita tersebut tidak terlihat mematuhi perintah Polwan.
"Setelah lampu hijau boleh jalan lagi," tutur Dwi.
Dwi menjelaskan tidak ada penindakan kepada pemotor itu karena saat itu Polwan sifatnya sedang memberikan peringatan.
Terkait spion yang terus dipegang oleh Polwan, hal itu untuk mencegah wanita tersebut tancap gas dan justru membahayakan orang lain di Jalur Semarang-Jogja itu. (alg/sip)











































