Kepala Desa Kebutuhjurang, Mistam, mengatakan, bantuan diantarkan langsung oleh perwakilan dari Sekretariat Negara (Setneg) pada Rabu (13/9/2017). Dari jumlah tersebut, Rp 20 juta untuk membangun rumah, Rp 10 juta untuk keperluan pendidikan Hafidin.
"Yang tadi menerima saya disaksikan Kapolsek Pagedongan. Untuk sementara, bantuan berupa uang tunai tersebut disimpan bendahara desa, karena pertimbangan keamanan," ujar Mistam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya bantuan dari Presiden Joko Widodo juga dibenarkan oleh Kapolres Banjarnegara, AKBP Nona Precillia Ohei. "Iya benar, ada bantuan dari Presiden Joko Widodo untuk Hafidin dan keluarga," terangnya.
Nona mengaku siap memfasilitasi Hafidin meraih cita-citanya. Apalagi saat ditanya, bocah yang sudah ditinggal mati ayahnya 5 tahun lalu mempunyai cita-cita menjadi polisi.
"Saat ditanya, kalau besar ingin jadi polisi. Makanya, saya siap menanggung pendidikan Hafidin hingga lulus SMA. Bahkan, sampai benar-benar menjadi polisi," kata Nona.
Hafidin adalah bocah kelas V SD yang tinggal bersama ibunya Biyah (40) yang menderita reumatik pada kaki hingga susah berjalan. Selain itu, ia juga tinggal bersama kakeknya Sumedi (82). Mereka numpang tinggal di rumah saudara karena rumah milik Biyah sudah ambruk sekitar 5 tahun lalu.
Setiap hari Hafidin yang mencari nafkah dengan mengandalkan kebaikan hati para tetangga yang memberinya upah setelah membantu pekerjaan atau disuruh berbelanja. (mbr/mbr)











































