Biyah menceritakan jika rumah yang ditempatinya saat ini adalah milik Kisman yang tak lain adalah adik kandungnya. Menurut dia, petakan rumah tersebut sudah menjadi milik adiknya Kisman, sedangkan dirinya mendapat bagian belakang.
"Yang membangun juga Kisman, jadi di sini saya hanya numpang," kata Biyah, Minggu (10/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hafidin, Bocah di Banjarnegara yang Harus Menghidupi Ibu dan Kakeknya
Lebih jauh, saat ditanya soal penyakit yang dideritanya, Biyah mengaku sudah pernah berobat ke dokter. Bahkan hingga saat ini masih sesekali meminum obat yang ia dapat dari resep dokter. Sayangnya, obat tersebut tidak lagi ampuh.
"Justru kalau minum obat yang dibeli dari pasar sakitnya berkurang," ujarnya.
Untuk pekerjaan rumah tangga, mau tidak mau Biyah mengerjakan sendiri. Mengingat anak semata wayangnya Hafidin belum bisa diandalkan untuk mencuci atau memasak.
"Sebenarnya sakit kalau banyak bergerak, tapi mau bagaimana lagi. Kalau sedang sakit banget yang masak saudara," tuturnya.
Di tempat yang sama, ketua RT 1 RW 8 Desa Kebutuhjurang, Sumarman, membenarkan jika rumah Biyah ambruk sekitar 5 tahun lalu. Saat ini mereka menempati rumah milik Kisman.
"Yang tersisa tinggal gentengnya sebagian. Untuk bagian rumah Biyah yang dulu sudah tidak tau kemana," terangnya. (mbr/mbr)