Pernyataan ini disampaikan oleh Komandan Kokam Brebes, Maruf, pada rapat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di aula kantor Kementerian Agama Brebes, Rabu (6/9/2017). Menurutnya pengiriman personel Kokam ini sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang menimpa ummat muslim Rohingya di Myanmar.
"Ini aspirasi dari teman-teman Kokam Brebes yang ingin membantu dengan melakukan aksi dan doa bersama di Masjid Annur, yang jaraknya 2 km dari Candi Burobudur," ujar Maruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maruf lebih lanjut menyatakan menghormati larangan kepolisian agar pihaknya tidak datang ke acara aksi di Magelang. Namun demikian Kokam Brebes akan tetap mengirim sekitar 18 personel sebagai bentuk solidaritas dalam aksi solidaritas Rohingya bersama di Magelang.
Seperti diketahui, pihak kepolisian telah melarang adanya pengiriman personel dari daerah-daerah dalam aksi 8 September di Magelang. Dalam rapat FKUB ini, Kapolres Brebes, AKBP Sugiarto, juga menegaskan kembali larangan itu.
Sementara itu, FKUB Kabupaten Brebes, sepakat menghimpun dana untuk membantu warga Rohingya di Myanmar. Mereka juga meminta agar tragedi kemanusiaan Rohingya tidak mengganggu persatuan dan kesatuan di Indonesia, terutama di Brebes.
Hasil pertemuan ini disepakati bahwa tragedi kemanusiaan di Myanmar harus segera dihentikan. Terhadap reaksi yang muncul dari masyarakat terhadap pembantaian umat islam, hendaknya dilakukan dalam bentuk doa bersama dan bukan aksi demo.
"Kami akan berkoordinasi dengan FKUB Jawa Tengah agar bisa dilakukan secara serempak. Kita akan salurkan melalui jalur resmi," ujar Agus Suratno, anggota FKUB dari perwakilan umat Protestan. (mbr/mbr)