Meski Dilarang, Kokam Brebes Tetap Akan Ikut Aksi di Magelang

Meski Dilarang, Kokam Brebes Tetap Akan Ikut Aksi di Magelang

Imam Suripto - detikNews
Rabu, 06 Sep 2017 14:07 WIB
Komandan Kokam Brebes, Maruf. (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Brebes - Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhamadiyah (Kokam) Kabupaten Brebes, bersikeras akan tetap mengikuti aksi demo 'Bela Rohingya' di Magelang, Jumat lusa. Mereka tetap mengirim personelnya pada aksi demo meski dilarang oleh kepolisian dan organisasi induknya.

Pernyataan ini disampaikan oleh Komandan Kokam Brebes, Maruf, pada rapat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di aula kantor Kementerian Agama Brebes, Rabu (6/9/2017). Menurutnya pengiriman personel Kokam ini sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang menimpa ummat muslim Rohingya di Myanmar.

"Ini aspirasi dari teman-teman Kokam Brebes yang ingin membantu dengan melakukan aksi dan doa bersama di Masjid Annur, yang jaraknya 2 km dari Candi Burobudur," ujar Maruf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu sikap Kokam ini untuk menindaklanjuti instruksi Kokam Wilayah Jawa Tengah untuk menghadiri acara doa bersama di Magelang dengan mengenakan seragam Kokam.

Maruf lebih lanjut menyatakan menghormati larangan kepolisian agar pihaknya tidak datang ke acara aksi di Magelang. Namun demikian Kokam Brebes akan tetap mengirim sekitar 18 personel sebagai bentuk solidaritas dalam aksi solidaritas Rohingya bersama di Magelang.

Seperti diketahui, pihak kepolisian telah melarang adanya pengiriman personel dari daerah-daerah dalam aksi 8 September di Magelang. Dalam rapat FKUB ini, Kapolres Brebes, AKBP Sugiarto, juga menegaskan kembali larangan itu.

Sementara itu, FKUB Kabupaten Brebes, sepakat menghimpun dana untuk membantu warga Rohingya di Myanmar. Mereka juga meminta agar tragedi kemanusiaan Rohingya tidak mengganggu persatuan dan kesatuan di Indonesia, terutama di Brebes.

Hasil pertemuan ini disepakati bahwa tragedi kemanusiaan di Myanmar harus segera dihentikan. Terhadap reaksi yang muncul dari masyarakat terhadap pembantaian umat islam, hendaknya dilakukan dalam bentuk doa bersama dan bukan aksi demo.

"Kami akan berkoordinasi dengan FKUB Jawa Tengah agar bisa dilakukan secara serempak. Kita akan salurkan melalui jalur resmi," ujar Agus Suratno, anggota FKUB dari perwakilan umat Protestan. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads