Gerai hewan kurban yang memberikan layanan gratis itu ada di Desa Sreketek, Gunungpati, Semarang dengan nama "Bismillah Berkah". Kandang di gerai ini dibuat rapi dan bersih serta ada tanah lapang di depannya.
Selain suasana yang nyaman, kambing dan sapi di sana juga mendapat fasilitas pijat dari seorang terapis bernama Arifin (52). Ia biasa memijat orang, namun ada perbedaan saat memijat hewan kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemijatan dilakukan di bagian kepala, lutut, punggung, kaki dan sekitar tulang ekor. Arifin menjelaskan, hewan-hewan tersebut rentan stres terutama setelah dipindahkan dari peternak ke kandang karena perjalanan jauh. Hal itu bisa mempengaruhi kesehatan hewan.
"Kalau tidak begitu nanti stres. Mereka harus adaptasi lagi," tandasnya.
Pemijatan sudah dilakukan sejak hewan datang kemudian dilakukan lagi secara berkala sampai diantar ke konsumen. Tidak hanya pijat, hewan kurban juga diberikan jamu tiga hari sekali agar tetap fit.
"Jamu itu kita beri campuran kunir, katul, ampas tahu, ada daun sirih untuk terapi mata," ujarnya.
penjualan hewan kurban di Gunungpati, Semarang Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom |
Sementara itu pemilik gerai, Margono Santoso mengatakan layanan pijat dan jamu itu diberikan gratis tanpa menambah biaya. Sedangkan untuk hara kambing di sana mulai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Sementara sapi antara Rp 17 juta sampai 24 juta.
"Sapi kurang lebih ada 42 ekor, kami sampai menolak karena banyak pesanan. Kalau kambing 200-an ekor," kata Margono.
Fasilitas ternyata tidak hanya diberikan, ada bonus menarik untuk pembeli hewan kurban. Bagi pembeli yang datang ke kandang dan ada durian jatuh dari pohon di sekitar kandang, maka durian itu bisa dibawa pulang gratis.
"Kalau beruntung, ada durian jatuh, boleh dibawa pembeli," ujarnya.
(alg/alg)












































penjualan hewan kurban di Gunungpati, Semarang Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom