Selain Ketua MPR RI Zulkifli Hasan akan hadir pula Menkopolhukam, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latif dan Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid.
Rektor Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Drs KH.Yudian Wahyudi, MA, PhD menerangkan, pembentukan Pusat Studi Pancasila ini dilandasi adanya kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila. Ada tiga model perjuangan kelompok-kelompok itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan itu juga mengkonfirmasi fenomena demonstrasi 212 dan 313," katanya.
Menurut Yudian, kelompok-kelompok yang ingin mengganti Pancasila hanya bisa dilawan oleh akademisi kampus, terutama kampus berbasis Islam. Sebab akademisi kampus seperti UIN lebih paham persoalan dalil keagamaan, yang kerap dijadikan dasar kelompok-kelompok tersebut.
"Yang bisa melawan argumen ya (akademisi) kampus. Yang bisa ngomong HTI itu kami (akademisi UIN), karena yang pegang kitab (kuning) kita. Jadi jangan ada politisi agama," paparnya.
Dia mengatakan sebagai kelompok mayoritas muslim, ingin menggandeng Pancasila, terutama dalam segi argumen keislaman. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini