Mengintip Semangat Siswa SLB di Kudus Sulap Kardus Bekas Jadi Mainan

Mengintip Semangat Siswa SLB di Kudus Sulap Kardus Bekas Jadi Mainan

Wikha Setiawan - detikNews
Rabu, 26 Jul 2017 13:29 WIB
SIswi SMP Luar Biasa di Kudus jalani pelatihan ketrampilan. Foto: Wikha Setiawan
Kudus - Puluhan siswa SMP Luar Biasa (LB) Purwosari, Kabupaten Kudus pagi tadi tampak sibuk di teras sekolahnya. Mereka bersemangat 'menyulap' kardus bekas menjadi mainan.

Kali ini mereka diminta membuat mobil-mobilan. Tangan mereka sangat berhati-hati menggunting kardus bekas yang sudah dipola sesuai bentuk. Sebagian anak, belum sepenuhnya mengerti menggunakan gunting dan peralatan lain tampak hanya diam dan memandangi kardus.

Pelatihan yang dilaksanakan secara rutin ini bekerjasama dengan Komunitas Kreasi Sampah Ekonomi Kota (Kresek) Kudus. Masing-masing siswa didampingi satu orang dari komunitas ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatihan ketrampilan siswa SLB di KudusPelatihan ketrampilan siswa SLB di Kudus Foto: Wikha Setiawan
Mifta, salah seorang siswi di sekolah tersebut terlihat berhati-hati menggunakan gunting saat memotong sebuah kardus bekas. Berulangkali dia gagal menggunting sesuai pola yang tergambar di kardus tersebut.

Meski kesulitan, Mifta tidak lalu berputus asa. Di atas kursi roda, ia mengikuti arahan pembimbing dari Komunitas Kresek. Perlahan kardus bekas itu dibentuk menjadi mainan mobil-mobilan.

"Belum pernah. Baru kali ini membuat mainan dari kardus bekas," kata Mifta yang memiliki kondisi keterbatasan bicara, Rabu (26/7/2017).

Berulangkali ia salah menggunting pola. Menurutnya, menggunting menjadi bagian tersulitnya.

"Susah, tadi sering salah. Tapi saya senang bisa diajari buat mobil-mobilan dari kardus," tuturnya sambil duduk di kursi rodanya.

Tiap pendamping memberikan arahan. Mulai dari menggambar pola, menggunting, dan mewarnai. Tidak semua siswa dapat mudah dan cepat menangkap arahan tersebut.

Viena Widayanti, seorang guru keterampilan SMP LB Purwosari menuturkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan motorik halus dan pengembangan skil siswa.

Ada sekitar 40 siswa SMP LB ini. Namun pelatihan ini hanya itu siswa penyandang tuna grahita, down syndrome, tuna daksa, dan lambat bicara.

"Memang ada pelatihan yang diperuntukkan kategori penyandang cacat. (Pelatihan) Seperti ini, tidak untuk tuna rungu, wicara dan tuna netra," ujar Viena.

Menurutnya, pelajaran keterampilan idealnya satu siswa mendapatkan pendampingan satu guru.

"Itu untuk keterampilan, kalau pelajaran lain bisa seperti normalnya di kelas," papar dia.

Salah seorang aktifis Komunitas Kresek Kudus, Faesal Adam menambahkan bahwa komunitasnya sudah keempat kalinya bekerjasama dengan SMP LB.

"Kami ini membantu dalam pembentukan karakter, sekaligus mengolah daya kreatif anak," tandasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads