Berbekal Amaliyah, Ny Yani Diberi Kemudahan Berhaji

Berbekal Amaliyah, Ny Yani Diberi Kemudahan Berhaji

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 25 Jul 2017 17:55 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Ny Yani Zimah (65), warga Kampung Karanganyar, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsang, Kota Yogyakarta yang sehari-harinya menjadi tukang pijat bayi berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini.

Berbekal amaliyah yang sering dilakukannya setiap hari, dia berkeyakinan akan diberi kemudahan oleh Allah. Ternyata itu benar terjadi. Impiannyapergi berhaji terwujud setelah melakukannya dan menabung untuk membulatkan tekad.

"Karena panggilan tersendiri. Cita-cita orang yang beriman, pasti ingin naik haji," kata Yani saat ditemui di kediamannya, di Kampung Karanganyar, Kota Yogyakarta, Selasa (25/7/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum terdaftar sebagai calhaj, Yani mengaku banyak mengamalkan ajaran dari kakek-neneknya. Seperti rutin membaca surah al-Ikhlas 2 ribu kali per hari, maupun dengan salat sunah lainnya. Macam salat taubat, hajat, maupun tahajut.

"Baca surat al-Ikhlas sehari 2 ribu kali, waktu senggang dibaca. Karena Allah adalah tempat meminta. Allah maha kuasa atas sesuatu, karena haji itu ibarat undangan khusus," paparnya.

Menurutnya amaliyah ini saat dapat dari kakeknya. Dulu kakeknya sering melakukan membaca surat al-Ikhlas dengan hitungan memakai biji asam.

"Karena dulu waktu kecil saya ikut simbah. Mbah berpesan jangan tinggalkan salat malam, salat taubat, hajat dan tahajut," tambahnya.

Selain itu, amaliyah lainnya yang sering dilakukannya seperti membaca surah ar-Rahman, al-Mulk dan al-Waqi'ah. Sebab Yani meyakini ayat-ayat al-Quran penuh dengan keajaiban. Sehingga sesuatu yang seakan tak mungkin, bisa saja terjadi bila Tuhan berkehendak.

"Saya juga baca surah ar-Rahman, al-Mulk dan al-Waqi'ah. Karena yang namanya al-Quran itu sumber keajaiban. Nanti banyak sekali kalau rezeki tidak terduga," bebernya.

Kunci selanjutnya dengan berbagi ke semasa. Dia meyakini hal itu dapat memperlancar rezeki seseorang. Sebab itu dia selalu berusaha berbagai dengan sesama, walaupun jumlahnya tidak besar.

"Saya selalu menyempatkan bawa uang Rp 10-20 ribu di saku, nanti saya kasihkan ke orang yang tua-tua di pasar. Saya juga mudah terharu, anak yang jualan tempe di pasar, karena kasihan saya beli, meski terkadang saya pas gak butuh tempe," pungkas dia. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads