Apalagi pengurus internal yayasan, disebut Achadi sudah terpecah menjadi dua pihak. "Kami menunggu dinas (pendidikan) buat menfasilitasi," ujar Achadi saat ditemui di Ndalem Notoprajan Kota Yogyakarta, Rabu (19/7/2017).
Menurut dia pihaknya sudah berkomunikasi dengan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Heroe Purwadi. Dari komunikasi tersebut menurutnya, sudah ada jaminan dari mereka agar kegiatan belajar mengajar siswa Bhinneka Tunggal Ika Yogya tetap berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik Ndalem Notoprajan, RM Acun Hadiwidjojo, menambahkan pihaknya mengizinkan adanya aktivitas belajar mengajar di Ndalem Notoprajan Kota Yogya, karena terpanggil rasa kemanusiaan.
"Saya sekedar kemanusiaan. Saya membayangkan kalau mereka anak saya sendiri," ucap Acun.
Acun juga mengaku adanya aktivitas belajar mengajar di Ndalem Notoprajan tersebut tidak mempengaruhi kegiatan di sekitarnya. Dia juga tak mempermasalahkan Ndalem Notoprajan digunakan sebagai tempat belajar dalam waktu lama. Cuma dia mengharapkan ada solusi, supaya para siswa tidak menjadi korban.
"Kami minta pengurus yayasan muncul (rasa) kemanusiaannya. Kalau rasa kemanusiaannya hilang, terus maunya gimana, SD dan SMP (Bhinneka Yogya) mau dibawa kemana. Menurut saya harus ada penyelesaian," pungkas Acun. (bgs/bgs)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 