Disdik Kota Yogya Tak Ingin Konflik Internal Korbankan Siswa

Disdik Kota Yogya Tak Ingin Konflik Internal Korbankan Siswa

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 18 Jul 2017 15:12 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mendatangi Ndalem Notoprajan, tempat yang digunakan para siswa sekolah Bhinneka mengungsi belajar sejak dua hari ini.

Kedatangan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk melihat kondisi para siswa, yang mengungsi akibat konflik internal Yayasan Bhinneka Tunggal Ika Yogya.

"Kami sekarang baru melihat situasi dan kondisi di sini. Nanti akan kami komunikasikan di internal (Disdak) dulu, lalu akan kami koordinasikan dengan yayasan seperti apa solusinya," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Asrori, saat ditemui di Ndalem Notoprajan, Selasa (18/7/2017) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menerangkan, kedatangannya ke Ndalem Notoprajan dalam rangka memastikan kelancaran belajar para siswa. Sebab konflik di internal yayasan disebutnya merugikan murid.

"Kami tidak mau anak-anak dikorbankan dalam konflik seperti ini. Belajar di pengungsian kan tidak representatif," imbuhnya.

Sebab itu Budi berharap para siswa yang mengungsi bisa kembali ke gedung sekolah di Jalan Kranggan Yogyakarta. Agar aktivitas belajar mereka kembali normal seperti sedia kala.

"Minggu-minggu ini mudah-mudahan sudah bisa kembali ke gedung sekolah yang lama. Agar tidak lama-lama di sini," ungkapnya.

Untuk itu pihaknya meminta agar yayasan dengan pengelola sekolah menyelesaikan masalah internal. Yayasan pun dimintanya untuk turun tangan. Kalau masing-masing pihak tetap mengedepankan egonya, dikhawatirkan para siswa yang menjadi korban. "Yayasan juga harus turun tangan, jangan diam saja," sebutnya.

Namun Budi mengakui Disdik Kota Yogya juga memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan masalah ini. Sebab konflik ini adalah persoalan internal yayasan.

"Harus ada koordinasi, kalau tidak anak yang jadi korban. Cuma kami punya keterbatasan, kami akan mengintervensi sesuai kewenangan saja," tambahnya.

Kepala SD Bhinneka Yogya, Retyas Budi Indarwanto menambahkan pihaknya sukar untuk duduk satu meja dengan pihak yang disebutnya oknum yayasan. Sebab itu pengelola sekolah perlu mediator.

"Kami butuh mediator, bisa Dinas (Pendidikan) atau Ombudsman. Karena ada oknum (yayasan) tidak mau diajak bicara," pungkas Budi. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads