Ratusan Siswa Baru di Purwokerto Basuh Kaki Orang Tua

Ratusan Siswa Baru di Purwokerto Basuh Kaki Orang Tua

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 17 Jul 2017 12:59 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Sekitar 271 siswa baru SMPN Negeri 5 Purwokerto mengikuti Pengenalan Lingkungan Sekolah Siswa Baru (PLSSB). Dalam penerimaan siswa baru tersebut para siswa membasuh kaki ayah dan ibunya. Hal itu dilakukan pada saat hari pertama masuk sekolah.

Rasa haru bercampur tangis 271 siswa baru larut dalam suasana tersebut. Para orang tua siswa yang dibasuh kakinya oleh anak-anak mereka juga tampak terharu.

Kegiatan diawali dengan para siswa melakukan sungkem meminta maaf kepada orang tua atas segala kesalahan mereka selama ini. Setelah itu dilanjutkan dengan membasuh kaki orang tua. Orang tua atau wali murid kemudian membasuhkan air bekas cucian kakinya dimuka anak-anaknya. Setelah itu orang tua mendoakan agar cita cita anaknya dapat tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan itu juga dibuka surat anak kepada orang tua terkait apa keinginan mereka selama ini dan cita citanya. Setelah itu dilanjutkan dengan membuka surat orang tua kepada anak mereka.

"Acara ini bagus banget, terenyuh kayak anak juga jadi lebih bisa mendengarkan apa kata orang tua, yang biasanya sering tidak didengarkan. Dengan seperti ini dia bisa lebih mendengarkan apa kata orang tua, dibanding biasanya," kata Ati Sukarti, salah satu orang tua siswa baru SMP Negeri 5 Purwokerto di Prof. M. Yamin No. 867, Senin (17/7/2017).

Ati berharap dengan adanya kegiatan tersebut anaknya menjadi anak yang solehah dan cita citanya dapat terwujud.

"Semoga jadi anak yang solehah, berakhlak yang mulia, dapat tercapai cita citanya dan bisa membanggakan orang tua," harap Ati kepada anaknya.

Muhamad Krisna salah satu murid baru SMP Negeri 5 Purwokerto yang tengah menjalani serangkaian PLSSB mengatakan jika kegiatan sungkem dan membasuh kaki orang tua membuat dirinya sadar jika selama ini dirinya masih banyak salah.

Dia mengaku terharu, karena sering membantah apa kata orang tua. Dia berjanji tidak akan seperti itu lagi. "Tidak akan membantah dan akan berbakti supaya tercapai cita citanya," kata Kresna yang bercita cita menjadi orang sukses dan akan memberangkatkan orangtuanya naik haji.

Sementara menurut Kepala Sekolah SMP NEGERI 5 Purwokerto, Ibnu Tavip M menambahkan jika acara membasuh kaki orang tua dilatar belakangi karena setiap anak ke sekolah dengan membawa cita cita, membawa hutang budi kepada orang tua dan membawa dosa kepada orang tua.

"Dengan membasuh kaki ini diharapkan anak tersebut dimaafkan dan anak minta maaf serta berbakti pada orang tua sehingga menjadi penguatan pendidikan karakter yang ada terutama kurikulum 2013," kata dia.

Setelah berbakti pada orang tua, lanjut dia tentu saja akan berbakti pada agama dan sekaligus menghargai keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia dengan berbagai macam dinamika dan karakter masing masing.

"Acara ini juga untuk memperkenalkan pendidikan karakter, yang nantinya akan menjadi kekuatan di Indonesia agar menjadi mayarakat yang mandiri dengan karakter Indonesia yang hebat," jelasnya.

Dia mengatakan kegiatan membasuh kaki ini baru pertama kali dilakukan sejak sekolah tersebut berdiri ditahun 1983. Acara ini sebagai salah satu bentuk penguatan karakter.

"Kalau kita hanya bicara karakter, karakter dan karakter saja. Tentu tidak akan kena, tetapi dengan acara seperti ini, akan muncul nanti di rumah, sekolah, di jalan d ilingkungan manapun, bagaimana kita menghormati orang tua, orang yang lebih tua," pungkas dia. (arb/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads