Orang tua siswa yang anaknya tidak lolos dan menemukan adanya dugaan kecurangan atau manipulasi data jarak sekolah dengan tinggal berharap ada solusi. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul telah membuka posko aduan.
Disdikpora Bantul membuka psoko aduan setelah ada rekomendasi dari Ombudsman RI Perwakilan DIY. Posko aduan dibuka sejak hari Jumat (14/7) hingga hari ini, Sabtu (15/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku suami bersama anaknya sudah melaporkan ke posko aduan pada hari Jumat kemarin. Aduan sudah diterima oleh petugas. Namun dia tidak bisa berharap banyak karena harus segera mendaftarkan anaknya ke SMP swasta lebih dulu agar bisa melanjutkan sekolah.
"Sudah lapor tapi kan belum ada tindak lanjut. Kalau mau menunggu sampai kapan, besok sekolah sudah masuk" katanya.
Menurutnya setelah mengadu ke posko, dirinya belum tahu hasilnya. Dia akan datang ke posko hari ini untuk mempertanyakan kelanjutannya.
Dia menambahkan orang tua atau wali siswa yang mengadukan ke posko juga banyak. Namun dia pesimis siswa yang melakukan manipulasi jarak itu kemudian dianulir atau digugurkan. Atau ada kebijakan menambah kuota siswa di beberapa sekolah.
"Apa ada jaminan setelah ini bisa diterima di SMP negeri. Senin besok sekolah sudah masuk. Saya juga harus mendaftarkan anak ke SMP swasta kalau tidak bisa repot. Tetapi harus ad langkah nyata dari dinas, jangan hanya diterima saja aduan kami," katanya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini