Karya ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta tahun 2017.
Salah seorang anggota tim, Muhson Isroni yang merupakan mahasiswa prodi Biologi menjelaskan bahwa Abalito merupakan sebuah alat backup listrik dengan pengalihan arus listrik otomatis dengan memanfaatkan konversi energi kalor dari suatu sistem peltier guna membangkitkan listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Muhson, empat mahasiswa yang lain di dalam tim ini yakni Putri Hanan Riyanta prodi Fisika Fakultas MIPA, Baskoro Waskitho Husodo prodi Pendidikan Teknik Mekatronika dan Frida Hasana prodi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik serta Refiena Nurluthfyani prodi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan.
Baskoro Waskitho Husodo menambahkan bahwa alat ini berbentuk kotak berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1 m. Terdapat 3 bagian utama dari alat ini, yakni bagian pertama di depan sebagai tempat pembakaran sampah.
Bagian kedua merupakan tempat komponen pendukung.
"Dan bagian ketiga yakni pada ujung cerobong tempat sampah basah yang akan dikeringkan dengan uap panas dari pembakaran sampah," ujar Baskoro.
Di ujung cerobong juga terdapat filter uap pembakaran yang terdiri dari zeolit dan arang aktif. Bagian atas Abalito akan tampak lubang-lubang keluaran udara dari fan yang berfungsi mendukung bagian cold side pada peltier.
Sedangkan bagian bawah terdapat 4 roda yang akan membantu menggerakan Abalito ini berpindah tempat. Di sisi bagian belakang tedapat saklar, voltmeter analog untuk mengukur tegangan 220 v dan voltmeter digital.
Saat ini Abalito masih dalam proses pengerjaan di sebuah bengkel di Yogyakarta.
![]() |
Peltier dihubungkan secara pararel dengan peltier lainnya sehingga menghasilkan arus yang lebih besar. Arus listrik yang besar tersebut dinaikkan dengan trafo step up yang dimanfaatkan untuk mengisi daya listrik pada accu 35 Ampere.
"Ketika arus litrik dari PLN terhenti, maka relay LY4 secara otomatis mengalihkan arus ke alat sehingga arus listrik DC 12 Volt dari accu masuk ke inverter dan menghasilkan tegangan listrik listrik 220 volt AC yang dimanfaatkan untuk mem-backup beban listrik yang dipakai masyarakat," tutur Refiena.
Asap panas dari proses pembakaran sampah difiltrasi dengan zeolit dan karbon aktif akan menghasilkan asap panas ramah lingkungan. Yang kemudian asap panas tersebut dimanfaatkan untuk mengeringkan sampah yang masih basah.
![]() |
"Kemudian menyambung accu ke Inverter dan disambungkan ke port stop kontak beban," ujar Frida.
Kemudian menyambung peltier dengan cara pararel, disambungkan lagi ke trafo step up dan travo ini disambungkan ke accu. Setelah itu, fan disambungkan dengan alumunium pendingin ke accu, menempel peltier ke badan cerobong asap serta membuat filtrasi zeolit dan karbon aktif di pintu keluar cerobong asap.
Hasil dari pembuatan alat ini didapatkan dalam pengujian pertama yang akan dianalisa mengenai jumlah tegangan yang dihasilkan. Setelah diketahui tegangan yang didapatkan dari proses pembakaran.
"Kemudian memvariasikan waktu yang dibutuhkan dan berat sampah yang dibakar," kata Frida.
"Selanjutnya tegangan akan disimpan di accu pada saat terjadi pemadaman listrik, maka secara otomatis alat tersebut akan bekerja," pungkasnya. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini