Sultan HB X dan Ribuan Warga Yogyakarta Peringati Hari Lahir Pancasila

Sultan HB X dan Ribuan Warga Yogyakarta Peringati Hari Lahir Pancasila

Edzan Raharjo - detikNews
Kamis, 01 Jun 2017 19:30 WIB
Foto: Bagus Kurniawan/detikcom
Yogyakarta - Ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat tumpah ruah di Pagelaran Keraton Yogyakarta. Mereka memperingati peringatan hari lahir Pancasila, Kamis 1 Juni 2017.

Peringatan hari lahir Pancasila ini dihadiri oleh Gubernur DIY ,Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, GKR Hemas dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sultan HB X hadir didampingi Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas bersama putri-putrinya.

Masyarakat yang hadir dari kalangan pelajar, mahasiswa, ormas, komunitas dan lain sebagainya. Bendera merah putih berukuran besar dan replika Garuda Pancasila berada di tengah ribuan warga masyarakat yang memadati Pagelaran Keraton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka hadir sejak pukul 15.30 dari berbagai wilayah di Provinsi DIY. Warga masyarakat dari Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman datang menggunakan minibus, kendaraan pribadi maupun sepeda motor. Warga masyarakat yang tidak bisa masuk di Pagelaran, mereka memilih duduk di tenda-tenda yang telah disiapkan.

Sri Sultan HB X dalam orasi kebangsaanya mengatakan Pancasila sebagai dasar negara jangan hanya menjadi slogan atau simbol semata. Tetapi harus dimaknai dan nilai-nilai Pancasila benar-benar diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 2 dimensi, nilai ideal dan aktual. Namun nilai-nilai itu kini dipengaruhi oleh nilai-nilai neo liberalisme bersama dengan globalisasi informasi dan juga ditumpangi oleh paham radikalisme agama dan menariknya ke ranah politik identitas," kata Sultan dalam orasinya.

Dalam peringatan ini, ribuan warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat (Gerak) Pancasila DIY menyatakan kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah menjadi keniscayaan ideologis bersifat fundamental. Gerak Panacasila juga mendukung penuh penyelenggara negara dalam menjaga kedaulatan negara dan keutuhan bangsa dari Sabang sampai Merauke berdasar Pancasila dan konsitusi UUD 45 dalam bingkai NKRI dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Usai mendengarkan orasi Gubernur DIY, ribuan peserta kemudian bersama-sama menikmati nasi bungkus saat waktu berbuka puasa.

"Nasi bungkus sebanyak 18 ribu itu merupakan sumbangan dari masyarakat. Nasi bungkus ini sebagai representasi nilai-nilai gotong royong yang telah tertanam pada masyarakat Yogyakarta. Kita makan dan duduk bersama-sama tanpa ada perbedaan," kata Hasto panggilan akrabnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads