RDH dimulai sejak pukul 00.00 WIB dini hari tadi dengan mengerahkan 53 personel dengan sasaran penyalahgunaan senjata tajam, senjata api, dan narkoba. Razia yang dipimpin Wakapolres Demak Kompol Sulasno dan Kasat Sabhara Polres Demak AKP Agus itu dilakukan di seputar alun-alun dan ternyata didapati 18 orang yang 15 belas diantaranya dalam kondisi mabuk.
"15 diantaranya teler, jadi bahan tertawaan warga yang melihat karena mereka ngomong sendiri," kata Kompol Sulasno kepada detikcom, Minggu (28/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Razia di Alun-alun Demak (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom) |
Di Mapolres Demak, 18 orang itu diberi pembinaan termasuk mengucap Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ternyata cukup banyak yang tidak hafal lagu Indonesia Raya.
"Ada 2 yang tidak hafal Pancasila. Lagu Indonesia Raya banyak yang tidak hafal," pungkasnya.
Setelah diberi pembinaan, polisi mencatat identitas mereka dan memanggil para orang tua untuk menjemput di Mapolres Demak. Satu persatu mereka dijemput oleh orang tua mereka pagi hari tadi.
"Sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing, juga ada tindakan disiplin seperti baris berbaris, push up dan sit up," tandasnya.
Sulasno menjelaskan RDH kali ini dilaksanakan sesuai perintah Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo untuk pengamanan jelang Idul Adha dan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Demak.
"RDH akan tetap digelar jelang pelaksanaan Pilkades serentak dan mengamankan Kabupaten Demak karena ada Grebeg Besar tradisi menjelang Idul Adha 1437 H," tegas Sulasno. (alg/slh)












































Razia di Alun-alun Demak (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)