Didatangi Ganjar, Korban Banjir Banyumas Ngadu Tak Ada Bantuan Pemerintah

Didatangi Ganjar, Korban Banjir Banyumas Ngadu Tak Ada Bantuan Pemerintah

Arbi Anugrah - detikNews
Rabu, 22 Jun 2016 19:11 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi korban banjir di Desa Kemulyan, Kecamatan Tambak, Banyumas, Rabu 22 Juni 2016 (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas - Gubernur Jawa Tegah, Ganjar Pranowo, mengunjungi para korban banjir bandang di Desa Kemulyan, Kecamatan Tambak, Banyumas. Dalam kunjungannyat, Ganjar meminta data kerusakan rumah agar segera mendapatkan penanganan.

"Saya lagi minta datanya, berapa rumah rusak berat, rusak ringan supaya segera dapat bantuan," kata Ganjar Pranowo saat mengunjungi para korban banjir bandang, Rabu (22/6/2016).

Menurut dia, dirinya juga sudah dihubungi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk segera menghitung. Segala kebutuhan yang diperlukan. Apalagi intensitas hujan di wilayah Banyumas juga sudah menurun, sehingga dapat memudahkan proses perbaikan rumah warga yang rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah ditelp pak Wapres untuk menghitung segala kebutuhan dan bantuan yang diperlukan. Saya senang karena gerakan masyarakat luar biasa dan allhamdulillah hujan juga tidak terus menerus turun, ini sangat membantu terutama yang Purworejo yang sampai saat ini belum selesai," ujarnya.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Ganjar menargetkan perbaikan dan bantuan ke rumah warga terdampak bencana dapat segera selesai segera. Dia terus meminta data agar segera dilaporkan sehingga nantinya akan mudah menghitung.

"Target secepat mereka melaporkan pada kita, maka kemarin kita tagih terus, saya kemarin minta data yang ada. Termasuk data kerusakannya sehingga kalau itu sudah cepat kita segera menghitung," ujarnya.

Dia juga berencana akan menggerakkan dunia usaha yang ada di Kabupaten Banyumas untuk ikut membantu para korban bencana tanah longsor dan banjir bandang agar segala infrastruktur jalan dan rumah korban bencana dapat segera selesai.

"Apalagi rumahnya masih disini jauh lebih cepat lagi (selesainya), nnti dunia usaha juga akan kita gerakkan untuk membantu, nanti akan saya gerakkan yang ada di sekitar Banyumas, agar ikut berpartiisipasi," tuturnya.

Bantuan yang akan diterima untuk rumah rusak berat sebanyak Rp 15 juta, korban meninggal akan mendapatkan santunan Rp 10 juta, sakit keras dan cacat Rp 7,5 juta. "Itu dari provinsi, kalau nanti dikeroyok kabupaten melakukan, pusat melakukan beres," jelasnya.

Saat kunjungan tersebut, Ganjar juga sempat mendatangi dan berbincang-bincang dengan para korban yang rumahnya rusak akibat banjir bandang. Mereka mengatakan bantuan dari pemerintah tidak ada, untuk makan saja sulit.

Kemudian Ganjar menjelaskan bantuan semua sudah disalurkan oleh BPBD Banyumas, sehingga jangan khawatir, karena penyalurannya itu bertahap. Dari BPBD ke desa, dari desa ke Rt lalu ke warga, "Jadi mie instan yang ibu makan tadi pagi itu dari BPBD, BPBD itu pemerintah, paham nggih?" ujanya.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Selain mendengarkan keluhan tentang logistik, warga juga mengeluhkan soal surat surat penting seperti Kartu Keluarga (KK), KTP, Sertifikat rumah dan lain sebagainya yang hilang bahkan rusak saat banjir menyapu wilayah tersebut.

"Pemda Banyumas mana? Pemda Banyumas mana? Tidak ada ya? Ya sudah ini tolong dicatat, nanti tolong dibantu warga untuk dipermudah mengurus surat-surat yang hilang terbawa banjir," kata Ganjar pada salah satu stafnya.

Usai mengunjungi korban banjir, Ganjar menuju Kecamatan Tambak untuk mengetahui lokasi yang terkena bencana. Kemudian dilanjutkan meresmikan jalur lingkar Sumpiuh yang lebaran nanti sudah bisa digunakan oleh para pemudik. Banjir bandang di Banyumas terjadi Sabtu (18/6) lalu. Puluhan rumah rusak berat, ratusan hektare lahan pertanian terendam, sejumlah infrastruktur seperti jalan dan jembatan rusak (arb/trw)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads