Kepala Kepolisian Resort Bantul Ajun Komisaris Besar Polisi Dadiyo mengatakan saat ditemukan padi tadi, korban dalam posisi tertelungkup dan ada darah di bagian kepala. "Ada darah menggenang di karpet tempat korban ditemukan," kata Dadiyo kepada wartawan di kampus AKRB, Senin (30/11/2015).
Korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Sardjito untuk diautopsi. Menurut Dadiyo sejauh ini baru diketahui ada uang Rp 4 juta milik kampus yang dilaporkan hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini terungkap saat Senin pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB saat sejumlah mahasiswa sudah datang ke kampus nampun pintu tak kunjung dibuka.
Petugas sekuriti yang bertugas hari ini akhirnya menghubungi salah satu keluarga Witarno. Dari adik Witarno yang bernama Istaufik diketahui bahwa setelah Sabtu dan Minggu pulang, sang kakak sudah kembali lagi ke kampus.
Witarno diantar oleh Absori pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 WIB. Begitu sampai di kampus, Absori meninggalkan Witarno dan pintu gerbang pun langsung ditutup.
Oleh mahasiswa di kampus AKRB, Witarno dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik. Dia tak sungkan membukakan pintu kampus di malam hari saat ada mahasiswa yang mengerjakan tugas karena dikejar deadline.
Beberapa mahasiswa nampak menangis karena merasa kehilangan sosok Witarno.Β Β "Dia (Witarno) tak keberatan saat semestinya kampus sudah tutup, tapi masih ada mahasiswa yang mengerjakan tugas. Bahkan dia rela nemanin sampai larut malam," kata salah satu mahasiswa bernama Ayub sambil sesenggukan.
(erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini