Aksi yang dilakukan Aliansi gerakan tani Jawa Tengah untuk Transparansi dan Kedaulatan Desa itu diawali dengan long march sambil membawa hasil bumi berbentuk gunungan. Mereka kemudian memberikan hasil bumi tersebut ke pihak kejaksaan. Aksi dilanjutkan dengan ruatan dan ritual berebut hasil bumi.
Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati hari tani nasional sekaligus mendorong pihak kejaksaan agar tidak loyo saat menangani kasus agraria yang merugikan petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Koordinator lapangan, Ariadi mengatakan konflik banyak konflik agraria yang penangannya bisa sampai rampung. Ia pun berharap pihak kejaksaan jangan mau dipengaruhi pihak-pihak tertentu dalam penanganan kasus agraria.
"Kejati tidak boleh ditempeli pelet atau duit. Jangan takut selesaikan masalah agraria," jelasΒ Ariadi di depan kantor Kejati Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (6/10/2015).
Selain itu para petani juga menunjukkan solidaritas untuk Salim Kancil yang tewas karena melawan tambang ilegal yang melibatkan Lurah. Ariadi menegaskan Kejati dan penegak hukum lainnya serta pemerintahan daerah harus tegas dengan penambangan yang merugikan petani.
"Di Kendal itu juga ada, di suatu desa dalam sehari keluar masuk truk yang mengambil pasir serta batu. Tidak ada manfaatnya dan tidak berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Jangan sampai harus ada yang mati dulu baru diperhatikan," tegasnya.
Para pengunjuk rasa juga menyoroti kasus korupsi yang bisa terjadi dalam program subsidi atau pengadaan sarana pertanian dari pemerintah. Mereka mencontohkan kartu tani yang sampai saat ini masih banyak yang belum mendapatkannya.
![]() |
Sementara itu Kepala Kejati Jateng, Hartadi mengatakan pihaknya berkomitmen mengusut kasus korupsi di sektor pertanian. Beberapa laporan sudah ia terima dan pihaknya akan melakukan kajian.
"Kami bersama-sama akan mengusut korupsi yang merugikan petani," kata Hartadi
Para petani yang melakukan unjuk rasa sempat ditemui perwakilan Kejati Jateng. Mereka memberikan hasil bumi dan juga memercikkan air rendaman bunga di depan gerbang kantor Kejati Jateng.
Sebelum massa bubar, ada penampilan sejumlah kesenian antara lain tari Sufi yang dibawakan oleh warga Pekalongan dan tari Topeng Ireng yang dimainkan oleh warga Magelang. (alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini