Demikian disampaikan Eben, salah satu personel Burgerkill, grup band aliran underground asal Bandung. Menurut Eben, kini beberapa grup band asal Bandung beraliran underground dicekal di Jakarta.
"Burgerkill dicekal aparat keamanan di Jakarta pada 22 Februari, saat akan pentas sebagai band pembuka konser Band Hellowen. Lalu 24 februari, kami pun dicekal saat ada konser band-band aliran underground," ungkap Eben di saat diskusi di Common Room, Jl Kyai Gede Utama, Minggu Sore (2/3/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang kami kecewa, termasuk komunitas underground di Bandung dan Jakarta. Kita sebagai pemain band musik underground , seperti diikat," ujar Eben.
Eben mengungkapkan tidak hanya di Jakarta, beberapa pementasan musik undeground di Bandung pun terancam batal. "Nanti Burgerkill akan tampil 8 Maret di SMA 8, tapi kabarnya dibatalkan," ujar Eben.
Meski demikian, kata dia, dirinya dan personel Burgerkill lainnya mencoba menyikapinya secara positif. Mungkin, kata dia, pencekalan ini sebagai evaluasi bagi komunitas underground.
"Namun kalau hal ini terus berlanjut, sisi kreatifitas komunitas underground akan terhambat," ujarnya cemas.
Personel Burgerkill lainnya, Ramdan, menyatakan meski untuk konser saat ini sulit dilakukan. Komunitas underground tidak akan berhenti berkarya. "Kami akan terus menggulirkan dan sosialisasikan komunitas underground ke tengah masyarakat," tandasnya.
Menurutnya konser musik yang berujung 11 kematian di Gedung AACC, harusnya menjadikan grup band underground untuk mengedukasi penontonnya. "Kami sudah mulai dengan meminta penonton antre dan tertib saat menonton konser," ucapnya.
(ern/ern)