Pemkab Bandung memperkenalkan command center terbarunya. Kehadiran pusat visualisasi dan integrasi data itu diharap dapat mempercepat komunikasi antara pemerintah daerah dengan aparat kewilayahan.
Peresmian command center dilakukan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna serta dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kamis (10/2). Lantas, berapa anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan tersebut?
Dikutip dari laman sirup.lkpp.go.id, Pemkab Bandung menganggarkan pembangunan command center pada tahun 2021 dari APBD dengan pagu Rp 1,8 miliar. Proyek itu dilakukan melalui sistem tender dengan target awal pemanfaatan barang dan jasa pada Oktober 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dilihat dari laman LPSE Kabupaten Bandung, tender pembangunan command center telah dibuat tertanggal 25 April 2021 dengan kode 5912093. Tender itu dimenangkan oleh CV King Prabu yang beralamat di Jalan Garuda Caringin, Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Saat tender dibuat, Pemkab Bandung menentukan harga perkiraan standar (HPS) senilai Rp 1.799.984.540. CV Garuda lalu mengajukan harga penawaran dengan nilai Rp 1.687.819.201.
Penawaran CV Garuda lalu diterima Pemkab dan diumumkan menjadi pemenang tender tersebut. Penandatanganan tender proyek ini pun lalu dilakukan pada akhir Agustus 2021.
Sebelumnya diketahui, Bupati Bandung Dadang Supriatna menginstruksikan jajarannya dari perangkat daerah hingga desa untuk menyediakan data terbaru dan evaluasi secara berkala.
"Command center ini merupakan bantuan dari gubernur. Jika suatu waktu kita perlu data secara mendadak, bisa langsung cari di sini. Dalam artian lain, command center merupakan pusat informasi yang terintegrasi," kata Dadang.
Tak hanya sebagai pusat informasi, command center ini juga dapat digunakan sebagai sarana pertemuan secara virtual. Terlebih dalam situasi pandemi seperti ini, command center bisa menjadi sarana untuk membahas perkembangan pandemi dan permasalahan lainnya di Kabupaten Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau seluruh kepala daerah untuk dapat mengambil keputusan berbasis data. Ia menilai, data yang baik akan menghasilkan keputusan yang baik pula.
"Jadi sebelum para kepala daerah mengagendakan kegiatan seminggu ke depan, Senin paginya pengelola command center harus melakukan evaluasi. Kegiatan ini harus menjadi tradisi," jelasnya.
(ral/mso)