Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan angka kematian di Banten sangat rendah meski penyebaran COVID-19 dalam 10 hari terakhir sangat tinggi. Dari 42 ribu warga yang positif dalam rentang waktu itu hanya 4 orang yang meninggal dunia.
"Empat orang dari 42 ribu orang (positif)," kata Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan di Serang, Kamis (10/2/2022).
Yang meninggal itu pun menurutnya memiliki komorbid yaitu gagal ginjal dan kanker. Jadi tidak murni karena COVID-19 saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka kematian yang sedikit ini ia sebut turun drastis dibandingkan dengan puncak pandemi akibat varian Deltan pada 2021 lalu. Varian Omicron relatif lebih rendah gejalanya karena hanya menyerang saluran pernafasan.
"Omicron relatif lebih rendah dari sisi gejalanya, hanya di saluran pernafasan saja tidak sampai ke paru-paru. Makanya pasien Omicron tidak ada sesak nafas," ujarnya.
Kadinkes menuturkan, kebanyakan yang datang ke rumah sakit karena COVID-19 adalah pasien yang gejala sedang dan berat. Dibandingkan dengan puncak kedua, tempat tidur yang terisi belum sepertiganya.
"BOR-nya masih di bawah 50 persen, kalau dulu (puncak varian Delta), ringan sedang berat semua (dirawat)," pungkasnya.