Ridwan Kamil Ingatkan Pembangunan IKN Nusantara Tak Boros Lahan

Ridwan Kamil Ingatkan Pembangunan IKN Nusantara Tak Boros Lahan

Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 12:43 WIB
Sejumlah mobil melintas di jalan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (6/2/2022). Dalam Pasal 6 UU IKN telah diatur mengenai cakupan wilayah IKN yang meliputi daratan seluas 256.142 hektare serta wilayah perairan laut dengan luas 68.189 hektare dan luas wilayah darat IKN Nusantara dari 56.180 hektare kawasan IKN Nusantara dan 199.962 kawasan pengembangan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Kawasan Ibu Kota Negara Nusantara (Foto: ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S).
Bandung -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengingatkan agar pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru tak boros lahan. Ia mencontohkan Washington DC sebagai kota yang berhasil memanfaatkan lahan dalam membangun kota.

Sekadar diketahui, pemerintah menetapkan luas lahan IKN sebesar 256.100 hektare. Luasan itu lebih besar dari rencana sebelumnya sebesar 200 ribu hektare. Sementara itu, Ridwan Kamil menyebutkan Washington DC hanya memiliki luas 17.000 hektare. Ia menekankan fungsi livability atau tingkat daya hidup agar IKN menjadi kota yang nyaman.

"Saya kira boros lahan menjadi sebuah kebiasaan di kita, kalau membangun skala besar itu cenderung suka luas-luasan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil dalam acara Pro Talk Series#2 IAI, Kamis (10/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kang Emil khawatir masyarakat merasa seperti berada kawasan industri saat mengakses istana negara. Sebab, rencana pembangunan IKN masih cenderung menggunakan paradigma membangun dalam skala besar. Dia mengaku berprinsip dalam mendesain ruang kota ataupun IKN, maka pembangunannya harus seperti membuat baju, tidak sempit dan longgar.

"(Kegagalan) itu terjadi di Brazilia, itu terjadi di ibu kota Myanmar di mana-mana. Berusaha menaklukkan tanah seluas-luasnya, lupa bahwa manusia itu punya batas-batas psikologis, batas-batas motoris yang harus disusun," kata Kang Emil.

ADVERTISEMENT

Kang Emil mengatakan membangun kota harus memiliki identitas dan kearifan lokal. Momentum pembangunan IKN merupakan transformasi Indonesia menuju ekonomi hijau. Ia mendorong agar Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merespons melalui kajian keilmuan yang komprehensif.

"Rumus 3D ini harus dijaga dalam pembangunan IKN demi melahirkan peradaban kehidupan yang sustainable," kata RK dalam keterangan yang diterima, Kamis (10/2/2022).

Kang Emil mengusulkan IAI harus dilibatkan dalam pembangunan IKN. RK optimis IAI memberikan kontribusi melalui keilmuannya untuk menumbuhkan pembangunan kota dengan konsep ekonomi hijau. Ia menjamin proses pembangunan akan berjalan lancar.

Simak juga video '4 Mega Proyek Hashim Djojohadikusumo di IKN':

[Gambas:Video 20detik]



(sud/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads