Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis Andi Witria mengatakan dari hasil monitoring di lokasi itu memang ada macan tutul yang terpantau masuk ke kebun warga.
"Setelah mendapat laporan dari warga Balai Besar KSDA Jabar dalam hal ini Wilayah III mengirim petugas dari Resor Cirebon untuk memonitor keberadaan macan tutul itu," kata Andi dalam keterangan yang diterima detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil monitoring benar memang ada macan tutul yang terpantau berada di kebun masyarakat dan posisinya mungkin terjebak dan diam, dalam artian waspada karena berada di lingkungan masyarakat," ujarnya menambahkan.
Pihaknya kini sedang berupaya untuk mengevakuasi macan tutul itu dengan memasang kandang jebakan. Petugas sudah meminta kepada warga sekitar untuk tidak dulu beraktivitas ke area perkebunan.
"Kami melakukan usaha rescue kepada macan tutul itu dengan berbagai upaya, melalui pemasangan jebakan agar bisa bisa dipindahkan. Kemudian kami mencoba juga menyiapkan senapan bius untuk jaga-jaga," ujar Andi.
Setelah dua hari monitoring di lokasi, Andi menuturkan macan tutul itu sudah tidak lagi terlihat. Kemungkinan besar macan tutul itu telah kembali ke dalam hutan.
Dugaan sementara, menurut dia, macan tutul yang dilihat warga itu terpisah dari indukannya saat bermigrasi. Pasalnya, hutan di Desa Padahurip merupakan salah satu jalur migrasi yang sering dilalui satwa liar.
"Wilayah Padahurip Selajambe merupakan wilayah koridor saya kira ya. Koridor dari migrasi macan tutul dari satu hutan ke hutan lain yang berada di barisan dari Kuningan sampai Jawa Tengah Majenang. Jadi kemungkinannya anakan macan tutul terpisah dari induknya ketika migrasi," tutur Andi.
(bba/bbn)