Kasus COVID-19 Melonjak, Gus Ahad Minta Pemprov Jabar Tak Ragu Setop PTM

Kasus COVID-19 Melonjak, Gus Ahad Minta Pemprov Jabar Tak Ragu Setop PTM

Sudirman Wamad - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 14:46 WIB
Aktivitas belajar mengajar di SDN 065 Cihampelas Bandung, Jawa Barat, Senin (7/2/2022). Pemerintah Kota Bandung kembali melakukan pengetatan aktivitas masyarakat termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi 50 persen guna mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.  ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Ilustrasi PTM di Kota Bandung (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Bandung -

Penambahan kasus COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) melonjak. DPRD Jabar meminta pemprov untuk tegas dalam menerbitkan kebijakan, terutama soal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya mengatakan pemprov Jabar harus mengantisipasi lonjakan. Ia mendorong agar pemprov mengedepankan keselamatan masyarakat.

"PTM jangan hanya dipertahankan. Pemerintah jangan sungkan untuk tidak mempertahankan PTM," kata Abdul Hadi saat dihubungi detikcom, Selasa (8/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Gus Ahad itu menerangkan evaluasi PTM di Jabar harus dilihat dari data penyebaran kasus COVID-19 yang terjadi di daerah-daerah. Sehingga, keputusan untuk mempertahankan atau tidaknya PTM berdasarkan data faktual.

"Bodebek dan Bandung Raya penambahan kasusnya berbeda dengan daerah lainnya. Harus dibuat kebijakan aktual, sesuai dengan kondisi yang di sana (daerah tingkat penyebaran kasus COVID-19 rendah)," kata politikus PKS itu.

ADVERTISEMENT

"Kebijakan harus berimbang. Jangan memaksakan untuk mempertahankan PTM, tapi jangan juga semua PTM dibatalkan," kata Gus Ahad menambahkan.

Selain menyinggung soal evaluasi PTM, Abdul Hadi juga meminta pemprov mengevaluasi pelaksanaan PPKM. Ia mengatakan pemprov telah menyiapkan biaya tak terduga (BTT) untuk dana darurat lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Jika kondisi mengharuskan masyarakat kembali tidak bisa kerja (karena PPKM) secara lokal. Tidak apa-apa lakukan. Jika itu memang baik untuk masyarakat. Jangan khawatir, karena kita belajar tahun ini dana darurat COVID-19 tinggi sekali, sampai ratusan miliar," katanya.

"Tanpa relokasi anggaran, BTT ini sudah bisa digunakan. Sekarang kita fokus menyelamatkan dan mencegah terjadinya korban," ucapnya menambahkan.

Sebelumnya, laporan penambahan kasus COVID-19 di Jabar tertinggi kedua di Indonesia dibandingkan dengan provinsi lainnya. Kemarin, total penambahan kasus di Jabar mencapai 5.047 pasien.

Dikutip dari laman pikobar.jabarprov.go.id, Selasa (8/2/2022), tercatat pada pada Senin kemarin total sebaran kasus di Jabar itu terbanyak di Kota Depok (945 kasus). Kemudian, tertinggi kedua adalah Kota Bekasi (758 kasus).

Tiga daerah lainnya yang juga memiliki penambahan kasus terbanyak di Jabar yaitu Kabupaten Bogor, Bekasi dan Kota Bandung. Senin kemarin, Kabupaten Bogor melaporkan penambahan kasus sebanyak 686 pasien. Untuk Kabupaten Bekasi sebanyak 375 kasus, dan Kota Bandung mencapai 238 kasus COVID-19.

(sud/yum)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads