Pemerintah Kota Bandung tak menutup keseluruhan area Mal Festival Citylink imbas kerumunan. Area supermarket di Mal tersebut tetap beroperasi.
"Seluruh tenant ditutup. Yang diizinkan buka hanya supermarket," ucap Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah di Mal Festival Citylink, Jalan Peta, Kota Bandung, Jumat (4/2/2022).
Menurut Elly, nantinya ada akses khusus bagi pengunjung menuju ke supermarket. Diketahui, posisi supermarket berada di lantai bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu akses yang dibuka. (Dibuka) karena menjual kebutuhan pokok masyarakat," tuturnya.
Elly menambahkan pelanggaran yang dilakukan oleh Mal tersebut terbilang berat. Pasalnya, tidak ada izin untuk menggelar keramaian.
"Tim Disdagin selama dua tahun COVID-19 selalu melakukan pengawasan pembinaan terhadap mal, sebelum kemarin mal di Bandung dianggap memenuhi aturan, tidak ada yang lalai, tidak ada pelanggaran prokes," tutur dia.
"Kemarin terus terang sebagai pembina mal kaget, sedih juga, selama dua tahun seperti sia-sia, gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Bagaimana pun aturan harus ditegakkan aturan, di sisi lain kami memikirkan juga tenan-tenan," kata dia menambahkan.
Imbas dari kerumunan itupun, sambung Elly, pihaknya meningkatkan pengawasan. Bahkan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran keras bagi seluruh Mal di Bandung.
"Kalau terulang mal mana pun akan dilakukan penutupan oleh Satpol PP. Kami akan awasi terus, kami perintahkan juga kapada pimpinan mal kalau ada kegiatan apapun wajib menginformasikan kepada kami," kata Elly.
Pemerintah Kota Bandung resmi menutup sementara Mal Festival Citylink imbas kerumunan saat atraksi barongsai. Mal tersebut ditutup selama tiga hari.
Penutupan imbas dari kerumunan massa yang terjadi di sebuah mall di Bandung. Kerumunan tersebut viral di media sosial (medsos). Sebagaimana dilihat detikcom pada Rabu (2/2/2022) terlihat suasana mall. Kondisi di area indoor itupun disesaki massa bak lautan manusia.
Pengelola Mal Minta Maaf dan Terima Sanksi
Sementara itu, Pengelola Mal Festival Citylink meminta maaf atas kerumunan massa saat atraksi barongsai. Mal juga menerima hukuman denda Rp 500 ribu hingga penutupan sementara tiga hari yang diberikan.
"Kami menghormati dan akan mematuhi setiap keputusan dari pemerintah. Sebagai pengelola Mal Festival Citylink, kami selalu berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Bagi kami kesehatan dan keselamatan pengunjung merupakan prioritas utama," ucap Marcomm Manager Festival Citylink Deni Setiawan dalam keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).
Menurut Deni, peristiwa kerumunan massa tersebut di luar perkiraan pengelola. Dia mengatakan kasus itu akan dijadikan pelajaran bagi pengelola ke depannya.
"Peristiwa yang terjadi dalam kegiatan Barongsai War pada perayaan Imlek lalu tentu akan menjadi pembelajaran bagi kami. Kami minta maaf jika kegiatan tersebut telah menimbulkan ketidaknyamanan," katanya.
Di samping itu, Deni mengatakan pihaknya juga turut membantu pemulihan ekonomi. Salah satunya dengan mengelola 300 gerai termasuk ratusan usaha kecil yang berada di mal itu.
"Dalam situasi yang penuh tantangan ini, komitmen kami adalah berusaha untuk ikut mendorong pemulihan ekonomi di Bandung dan sekitarnya. Festival Citylink mengelola lebih dari 300 gerai termasuk ratusan usaha kecil dengan total karyawan 4.200 karyawan," tutur dia.
"Kami berharap pandemi ini dapat segera berakhir dan kita semua bisa kembali bangkit dari situasi ketidakpastian dan kesulitan ekonomi yang luar biasa selama dua tahun terakhir," kata dia menambahkan.
(dir/ern)