.webp)
DPRD Bandung menyoroti kerumunan warga yang dipicu atraksi barongsai di dalam mal. Sanksi yang diberikan Pemkot Bandung dinilai bisa jadi pelajaran bagi mal lain.
"Memang dengan adanya peningkatan terus positivity rate COVID-19 seluruh pihak harus mulai waspada terutama mengikuti aturan arahan pemerintah. Jadi sangat disayangkan sekali ketika kemarin ada pihak swasta yang abai mengadakan kegiatan yang kemudian membuat adanya kumpulan yang terlalu banyak," ujar Anggota DPRD Kota Bandung fraksi NasDem Rendiana Awangga saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).
Imbas dari kerumunan tersebut, Pemkot Bandung sudah memberikan sanksi berupa denda Rp 500 ribu hingga penutupan sementara mal selama tiga hari. Awang sapaannya menilai denda tersebut berdasarkan regulasi yang dikeluarkan Pemkot Bandung melalui Perwal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemkot dalam melakukan sanksi harus patuh terhadap aturan, jadi tidak bisa seenaknya, mereka harus dalam kerangka aturan, ada tahapan sanksi. Tapi kalau terjadi lagi bisa ditingkatkan sampai kemudian pencabutan izin operasional," tutur dia.
Bicara mengenai nominal denda, Awang mengatakan kasus yang terjadi tak bisa dibandingkan dengan nilai. Menurutnya, adanya tindakan bisa menjadi warning bagi pelaku usaha lain.
"Saya lihat tidak bisa dibandingkan dengan nilai rupiah jadi namanya kesehatan ketika kita sehat terus jadi sakit, kehilangan nyawa, jadi bukan nilai angka tapi tindakan pemerintah kota agar hal ini tidak terulang," ujarnya.
"Sanksi yang menjadi pelajaran bagi seluruh pihak swasta agar dapat berhati-hati dan dapat melakukan asessmen dalam melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa," kata dia menambahkan.
Seperti diketahui, kerumunan massa terjadi di sebuah mall di Bandung. Kerumunan tersebut viral di media sosial (medsos). Sebagaimana dilihat detikcom pada Rabu (2/2/2022) terlihat suasana mall. Kondisi di area indoor itupun disesaki massa bak lautan manusia.
Informasi dihimpun, kerumunan massa tersebut terjadi di mall Festival Citylink Bandung. Terlihat juga tengah ada kegiatan memperingati Imlek.
Pengelola mal Festival Citylink buka suara terkait atraksi barongsai mengakibatkan terjadinya lautan manusia. Kerumunan orang tersebut terjadi di luar perkiraan.
Marcom Manager Festival Citylink Deni Setiawan menuturkan event atraksi barongsai merupakan acara rutin yang digelar di mall tersebut. Menurut Deni, pihak pengelola awalnya sudah melakukan langkah antisipasi guna tak terjadi kerumunan dengan memecah waktu atraksi menjadi tiga sesi.
"Namun antusias pengunjung yang sangat tinggi mengakibatkan kerumunan jauh sebelum atraksi dimulai yang tentu saja di luar perkiraan kami," ucap Deni berdasarkan keterangan resmi yang diterima detikcom, Rabu (2/2/2022).
(dir/mso)
