Bantaran sungai Ciloseh di Kelurahan Panyingkiran Kota Tasikmalaya mengalami longsor pada Kamis (3/2/2022) sore. Longsor di bantaran sungai menyebabkan sebuah gazebo yang baru dibangun pemerintah hanyut.
Bencana alam ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya sehingga menyebabkan debit air sungai Ciloseh mengalami peningkatan.
"Kalau hujan di sini tidak terlalu besar. Mungkin derasnya di hulu sungai. Sehingga tembok bantaran ada yang amblas terbawa air, termasuk gazebo yang berada di atasnya," kata Cecep Priatna Ketua RW 16 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kawasan ini baru saja selesai ditata beberapa bulan lalu oleh program Kotaku. Kawasan bantaran sungai yang asalnya kumuh ditata sedemikian rupa sehingga tampak lebih cantik. Kawasan ini dikenal dengan sebutan Cipanyir, kependekan dari Cipedes dan Panyingkiran karena terletak di perbatasan dua kelurahan tersebut.
"Iya ini hasil proyek Kotaku. Sudah cantik, tapi sekarang terkena musibah. Air sungainya memang besar," kata Cecep.
Dia mengatakan spot tembok bantaran sungai itu sebelumnya sudah diprediksi atau dikhawatirkan akan longsor tergerus air.
"Itu memang sudah diprediksi, karena sebelumnya terlihat sudah ada retak-retak. Ternyata benar saja ketika datang air besar, longsor," kata Cecep.
Sebelumnya proyek penataan kawasan kumuh Cipanyir ini dilaksanakan sejak Desember 2020 dan telah selesai pada Agustus 2021.
Proyek itu meliputi penataan kawasan permukiman di sepanjang Daerah Aliran Sungai Ciloseh dengan luas sekitar 15 hektare, revitalisasi jembatan yang menghubungkan wilayah RW 08 Panyingkiran dan RW 07 Cipedes, rehabilitasi jalan lingkungan sepanjang 250 meter.
Kemudian pembuatan Ruang Terbuka Publik dengan memajukan lahan bantaran sungai, pembangunan tembok penahan tebing sekitar 200 meter, septic tank komunal berupa Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL), drainase lingkungan, dan tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R).
"Bagian yang longsor itu memang agak maju, jadi bantarannya maju sehingga jalur sungai menyempit. Sehingga ketika datang air, rawan longsor," kata Cecep.
Meski demikian Cecep mengatakan peningkatan debit air sungai Ciloseh tersebut tidak sampai membanjiri pemukiman warga. "Tidak sampai ke rumah warga, masih aman. Memang warga sempat panik melihat debit air besar sekali," kata Cecep.
(yum/bbn)